Syafakallah atau Syafakillah Untuk siapa? Arti & Jawaban

Termasuk yang dianjurkan Rasulullah SAW adalah menjenguk orang yang sakit, dan mengucapkan Syafakallah karena orang yang sakit itu akan merasa terhibur.

Jadi khususnya bagi masyarakat muslim jika ada teman atau kerabat yang sakit, maka segeralah menjenguknya atau dalam bahasa lain, takziah.

Menjenguk orang yang sakit juga sunnah untuk mendoakan agar cepat sembuh.

Selain itu, dengan kedatangan tamu yang berkunjung, akan ada motivasi yang mendorong seseorang untuk bangun dari kesembuhannya.

Pengertian Syafakallah, Syafakumullah, Syafahullah, Syafahallah, Syafahumullah dan Syafahunnallah

Pengertian-Syafakallah-Syafakumullah-Syafahullah-Syafahallah-Syafahumullah-dan-Syafahunnallah

Banyak umat Islam yang masih bingung untuk mendoakan orang sakit ketika menjenguknya.

Seperti kalimat syafakallah, syafakillah atau syafahullah, sehingga terkadang hal ini menjadi sedikit pertikaian antar umat Islam saat menjenguk orang yang sakit.

Dalam doa ini terdapat kalimat khusus agar maksud dan tujuan doa ditujukan kepada orang yang sedang sakit.

Sehingga niat dan doa yang dipanjatkan sesuai dengan keadaan saat itu dan yang paham artinya juga nyaman mendengarkannya.

Jika Anda masih bingung memahami kalimat Syafakallah, Syafakillah atau Syafahullah, maka kesempatan yang baik bagi Anda untuk menyimak beberapa penjelasan di bawah ini.

Syafakallah atau Syafakillah (شفاك الله)

Yang dimaksud dengan kalimat Syafakallah adalah semoga Allah SWT memberikan kesembuhan bagimu (laki-laki).

Dalam ilmu shorof dikatakan bahwa kalimat ini sangat tepat jika diucapkan untuk orang sakit yang berjenis kelamin laki-laki.

Tidak benar jika yang sakit adalah perempuan dan didoakan seperti di atas yang menunjukkan maksud laki-laki.

Syafakumullah (شفاكم الله)

Syafakumullah artinya “Semoga Allah memberikan kesembuhan kepada kalian (laki-laki). Dalam ilmu shorof dijelaskan bahwa pengucapan kalimat Syafakumullah adalah persis doa untuk dua orang laki-laki yang sedang sakit.

Sangat tidak pantas mengucapkan Syafakumullah tetapi yang sakit hanya satu orang, atau dua orang, tetapi perempuan, bukan laki-laki.

Syafahullah (شفاه الله)

Syfahullah artinya “Semoga Allah memberinya kesembuhan (bagi laki-laki). Dijelaskan dalam kitab shorof bahwa domir (Ha) pada kalimat tersebut menunjukkan laki-laki yang jauh.

Jadi Anda bisa mendoakan teman laki-laki atau kerabat Anda yang sakit tapi tidak sempat menjenguknya. Maka doa Syafahullah sangat tepat untuk diucapkan.

Syafahullah (شفاها الله)

Kalimat Syafahallah memiliki arti, yaitu: Semoga Allah Memberikan Kesembuhannya (Untuk Wanita). Kalimat dalam penjelasan buku shorof ini memiliki arti yang ditujukan untuk wanita yang posisinya jauh darimu.

Jangan patah semangat jika tidak bisa menjenguk adikmu yang sakit karena beberapa kendala yang mungkin terjadi.

Anda masih bisa mendoakannya dari jauh dengan mengucapkan Syafahallah, kalimat ini sangat tepat untuk dibaca.

Syafahumullah (شفاهم الله)

Kalimat شفاهم الله memiliki arti “Semoga Allah memberikan kesembuhan kepada mereka” (untuk laki-laki).

Dalam kitab shorof dijelaskan bahwa dhomir pada kalimat شفاهم الله menunjukkan maknanya bagi leleki yang sedang sakit.

Jika Anda menjenguk teman Anda yang sakit secara merata dan ditempatkan di satu tempat berobat, misalnya.

Kalimat شفاهم الله sangat tepat jika diucapkan untuk mendoakan orang yang sakit agar cepat sembuh oleh Allah SWT.

Sangat tidak pantas jika anda mengucapkan Syafakallah karena yang anda kunjungi adalah banyak teman laki-laki anda yang tidak satu orang.

Syafahunnallah (شفاهن الله)

Kalimat شفاهن الله artinya “Semoga Allah memberikan kesembuhan kepada mereka (para wanita). Kalimat شفاهن الله sangat tepat jika Anda ucapkan saat menjenguk teman wanita Anda yang sedang sakit berjamaah dalam satu ruangan.

Tentunya anda tidak perlu khawatir jika diminta untuk mendoakan rekan wanita anda yang sedang sakit, baca saja شفاهن الله.

Diatas adalah beberapa penjelasan kalimat doa untuk orang sakit dan memiliki arti yang hampir sama namun sedikit berbeda.

Tentunya kini sudah tidak canggung lagi untuk mengucapkan kalimat-kalimat di atas sesuai dengan tujuannya masing-masing.

Sangat jelas bahwa anjuran masyarakat muslim adalah menjenguk sanak saudara atau sahabat yang sedang sakit dengan tujuan untuk berhibur.

Sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang diabadikan dalam sebuah hadits.

Hadits pertama

وَقَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: {عَائِدُ الْمَرِيْضِ يَمْشِيْ فِيْ مَخْرَفَةِ الْجَنَّةِت

Itu berarti : Nabi saw. bersabda, “Orang yang menjenguk orang sakit akan berjalan di taman surga sampai dia kembali.” Hadits ini diriwayatkan oleh seorang imam muslim dari sahabat Tsauban ra (mantan budak Nabi yang merdeka). Imam An-Nawawi Al-Bantani menjelaskan bahwa maksud dari hadits ini adalah bahwa orang yang menjenguk orang sakit diganjar pahala seperti berada di taman surga yang dikelilingi buah-buahan.

Hadits kedua

وَقَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: {مَنْ عَادَ مَرِيْضًا صَالِحًا خَرَجَ مَعَهُ سَبْعُوْنَ مَلَكًا يَسْتَغْفِرُوْنَ لَهُ، وَيَخْرُجُوْنَ مِنْ بَيْتِ الْمَرِيْضِ مَعَهُ وَيَدْخُلُوْنَ إِلَى بَيْتِهِ}

Itu berarti : Nabi saw. bersabda, “Barangsiapa menjenguk orang sakit yang saleh, tujuh puluh malaikat keluar bersamanya meminta ampunan baginya, dan mereka keluar dari rumah orang sakit bersamanya dan mereka masuk ke rumahnya.” Berdasarkan penelitian kami, kami belum menemukan sanad dan perawi hadits ini. Begitu pula dalam penjelasan Imam An-Nawawi Al-Bantani, ketika memberikan ceramah hadits ini, beliau tidak menyebutkan riwayat dan perawi..

Hadits ketiga:

عَنْ أَبِي أُمَامَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَائِدُ الْمَرِيضِ يَخُوضُ فِي الرَّحْمَةِ وَوَضَعَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَدَهُ عَلَى وَرِكِهِ ثُمَّ قَالَ هَكَذَا مُقْبِلًا وَمُدْبِرًا وَإِذَا جَلَسَ عِنْدَهُ غَمَرَتْهُ الرَّحْمَةُ

Itu berarti : Dari Abu Umamah, katanya, Rasulullah saw. bersabda, “Orang yang menjenguk orang sakit berjalan dengan rahmat Allah, dan Rasulullah meletakkan tangannya di pinggangnya, lalu dia berkata, “Seperti ini datang dan membalikkan punggungnya, dan jika dia duduk di sampingnya (seseorang yang sakit) maka rahmat Allah swt. menutupinya.”

Selain berdoa seperti beberapa kalimat di atas, ada beberapa adab lain saat mengunjungi orang sakit.

Jadi jangan lengah dan siapkan sesuatu yang setidaknya bisa menghibur orang yang sedang sakit saat itu.

berdoa untuk dia

Adab pertama dan terpenting saat menjenguk orang sakit adalah berdoa agar dia diberi kesembuhan oleh Allah SWT.

Salah satu doa yang disampaikan Rasulullah SAW adalah sebagai berikut.

Tuhan memberkati

Artinya, “Aku mohon kepada Allah yang agung, Tuhan Arsy yang agung untuk menyembuhkanmu,”

Membawa Tangan

Adab kedua adalah membawa oleh-oleh atau oleh-oleh sebagai penghiburan dan penyemangat bagi yang sakit.

Karena yang didatangi adalah orang yang sedang sakit atau dikatakan terkena musibah, sehingga tidak menambah beban orang atau keluarga yang sakit tersebut. Meringankan dengan membawa hadiah.

Menjaga aura

Menutup aurat ini juga termasuk adab ketika menjenguk orang yang sakit, aurat disini juga termasuk aib orang yang sakit.

Intinya jangan sampai terekspos meski dengan melihat langsung kondisi sahabat yang sedang sakit agar kehormatannya tetap terjaga.

Berikan Semangat

Salah satu hal yang penting dalam adab menjenguk orang yang sakit adalah menganjurkan agar mereka sehat.

Beri motivasi atau keinginan setelah sembuh mau kemana dan sebagainya, agar apa yang dipikirkan orang sakit itu positif.

Penutupan

Demikian penjelasan mengenai kalimat Syafakallah yang dibaca saat menjenguk orang yang sakit.

Tidak lagi malu atau bingung harus membacakan kalimat mana saat menjenguk rekan yang sakit. Semoga bermanfaat Wallahu A’lam.

Baca juga: