Niat Sholat Wajib Mandi Setelah Berhubungan, Haid, Nifas, Junub

Dalam hal mandi wajib tentu saja amalan mandinya tidak sama dengan mandi biasa, harus ada tata cara dan doa-doa untuk mandi wajib.

Pada umumnya laki-laki dan perempuan muslim jika sudah memasuki balligh tentunya wajib mengetahui tata cara mandi wajib.

Karena mau tidak mau, ia akan mengalami hal ini seperti keluarnya air mani bagi laki-laki dan haid bagi perempuan.

Mandi wajib juga sering dikatakan mandi besar, jika amalan mandinya tidak benar maka akan merusak semua amalan selanjutnya.

Oleh karena itu, umat Islam yang sudah dewasa dan berakal harus mengetahui dan memahami tata cara dan shalatnya.

Niat mandi wajib bagi laki-laki dan perempuan setelah berhubungan badan

Dalam rumah tangga sudah pasti suami istri akan melakukan proses mandi wajib baik itu karena persetubuhan, mimpi, haid atau nifas.

Maka dari itu kita harus mengetahui bacaan bahasa arab dan latin untuk mandi wajib atau mandi junub dalam islam.

Berikut ini adalah niat mandi wajib bagi pria dan wanita setelah berhubungan badan:

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ اْلحَدَثِ اْلأَكْبَرِ مِنَ اْلِجنَابَةِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى

nawaytul ghusla lirof’il hadastil akbari minaljanabah fardhu lillahi ta’ala

Itu berarti : “Saya sengaja mandi wajib untuk menghilangkan hadats fardhu besar karena Allah SWT

Adapun tata cara mandi sesuai sunnah adalah sebagai berikut:

  • Terharu untuk melaksanakan mandi wajib
  • Masuk dengan kaki kiri lagi dulu sambil berdoa untuk masuk ke kamar mandi
  • Ucapkan niat di atas di dalam hati sambil memulai proses mandi kapan tetesan pertama (bisa pakai bahasa arab atau baca artinya)
  • Alirkan air 3x dari kepala ke bawah
  • Alirkan air 3x dari bahu kanan ke bawah
  • Alirkan air 3x dari bahu kiri ke bawah
  • Sebarkan air secara merata ke seluruh tubuh dan jangan menyentuh kemaluan
  • Terakhir, cuci kaki kanan 3x dan lanjutkan dengan kaki kiri
  • Selesai

Penyebab Wajib Mandi Mengikuti Sholat

Sebab-Mandi-Harus-Ikuti-Doa

Sebelum memahami tentang tata cara mandi wajib, ada baiknya melihat terlebih dahulu hal-hal yang menjadi penyebab mandi wajib.

Hal ini sangat penting bagi masyarakat muslim karena jika tidak memahaminya maka akan merusak ibadah lainnya. Karena badan tidak suci untuk melakukan ibadah.

Jika hal seperti ini terjadi, cara yang tepat untuk mensucikannya adalah dengan mandi wajib.

Berikut ini adalah penyebab mandi wajib:

Hubungan seksual / hubungan intim / hubungan seksual

Penyebab pertama wajib mandi atau mandi wajib adalah persetubuhan atau persetubuhan yang dilakukan oleh suami istri yang sah.

Hubungan intim adalah sunnah bagi suami istri bahkan bisa menjadi wajib karena termasuk dalam kategori pemeliharaan ruhani.

Selain itu hubungan intim juga merupakan salah satu sarana untuk memperoleh keturunan guna melanjutkan hidup.

Namun jangan hanya tahu cara berhubungan seksual saja, tapi pahami juga cara mandi setelah berhubungan badan.

Kewajiban memandikan orang yang telah bersenggama tertulis dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah Ra.

Bahwa Rasulullah SAW bersabda:

Amin

Itu berarti: “Jika seseorang duduk di antara empat anggota badan istrinya, lalu bersungguh-sungguh dengannya, maka wajib baginya untuk mandi.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dalam hadits lain yang diriwayatkan oleh Muslim bahwa Aisyah RA berkata:

انَّ رَجُلاً  فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- “ نَغْتَسِلُ ».

Itu berarti: “Seorang laki-laki bertanya kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang seorang laki-laki yang bersetubuh dengan istrinya tetapi tidak mengeluarkan air mani. Apakah keduanya wajib mandi? Sementara Aisyah duduk di samping, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Aku sendiri yang menyetubuhi wanita ini, tapi air mani tidak keluar, lalu kami mandi.” (HR.Muslim)

Doa Mandi Wajib Setelah Berhubungan

Bahasa Arab :

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ اْلحَدَثِ اْلأَكْبَرِ مِنَ اْلِجنَابَةِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى

Itu berarti: “Aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari jinabat, fardhu karena Allah Ta’ala.”

Sholat mandi wajib bahasa latin : “nawaytul ghusla lirof’il hadastil akbari minaljanabah fardhu lillahi ta’ala

Keluarnya air mani baik disengaja maupun tidak

Karena mandi wajib yang kedua adalah keluarnya mani baik sengaja maupun tidak sengaja. Dalam artian bukan hanya saat berhubungan badan di luar itu kalau urusan mengeluarkan air mani, wajib mandi.

Salah satunya adalah ketika keinginan yang kuat datang dan ketika Anda tidur, Anda mengalami mimpi basah.

Hal ini diwajibkan oleh Allah melalui firman-Nya:

وَإِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوا

Itu berarti: “Dan jika kamu junub, maka mandilah.” (QS. Al-Maidah: 6)

Doa Mandi Wajib Setelah Keluar Air Mani

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ اْلحَدَثِ اْلأَكْبَرِ مِنَ اْلِجنَابَةِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى

Itu berarti: “Aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari jinabat, fardhu karena Allah Ta’ala.”

Keluar darah haid dan nifas bagi wanita/ wanita

Penyebab selanjutnya adalah perdarahan haid dan nifas, hal ini hanya berlaku untuk wanita.

Hal ini sudah menjadi hal yang lumrah jika menstruasi adalah kondisi dimana seorang wanita mengeluarkan darah sebulan sekali minimal 1 hari satu malam dan maksimal 15 hari.

Sedangkan persalinan adalah darah yang keluar dari seorang wanita setelah melahirkan minimal satu kali semburan, rata-rata waktunya 40 hari dan paling lama 60 hari.

Apabila kedua hal tersebut, seperti haid dan nifas, telah selesai, maka wanita muslimah wajib mandi wajib.

Hal ini diperintahkan oleh Rasulullah SAW melalui hadits beliau dalam hadits Bukhari dan Muslim.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:

فَإِذَا أَقْبَلَتِ الْحَيْضَةُ فَدَعِى الصَّلاَةَ وَإِذَا أَدْبَرَتْ فَاغْسِلِى عَنْكِ الدَّم الدَّم

Itu berarti: “Bila datang haid, tinggalkan shalat. Bila darah haid berhenti, mandi dan dirikan shalat.” (HR Bukhari, dan Muslim).

Doa Mandi Wajib Setelah Haid Dan Melahirkan

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ مِنَ الحَيْضِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى

Itu berarti: Saya sengaja berniat mandi untuk menghilangkan hadats besar yang disebabkan oleh haid karena Allah Ta’ala.

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ حَدَثِ النِّفَاسِ ِللهِ تَعَالَى

Itu berarti: “Saya niat mandi wajib untuk mensucikan hadas besar dari nifas karena Allah Ta’ala.”

Mualaf/mualaf baru masuk Islam

Mualaf adalah orang yang baru saja masuk Islam. Mualaf juga termasuk karena mandi itu wajib.

Jika ada kerabat yang baru saja masuk Islam, maka sampaikan menjadi wajib terlebih dahulu sebelum melaksanakan ibadah lainnya.

Mengenai muallaf yang wajib mandi terlebih dahulu dijelaskan dalam hadits. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallah bersabda:

أَتَيْتُ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- أُرِيدُ الإِسْلاَمَ فَأَمَرَنِى أَنْ أَغْتَسِلَ بِمَاسٍ وَ.

Itu berarti: “Saya pernah mendatangi Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Saya ingin masuk Islam. Kemudian dia menyuruhku mandi dengan air dan bidara.” (HR. Abu Daud, Tirmidzi dan An-Nasa’i)

Shalat Mandi Wajib Seorang Mualaf

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ فَرْضًا للهِ تَعَالَى

Itu berarti: “Dengan menyebut nama Allah, saya berniat mandi untuk menghilangkan hadas besar, fardu karena Allah ta’ala.

Mayyit / Mayat

Alasan mengapa mandi wajib adalah orang atau mayat yang sudah meninggal. Bagi umat Islam yang masih hidup, wajib membasuh jenazah.

Karena ini termasuk tata cara menata jenazah, seperti setelah mandi, kemudian dilanjutkan dengan kain kafan, shalat dan mengubur.

Jika tata cara di atas tidak dilakukan oleh umat Islam yang masih hidup maka desa yang satu itu berdosa.

Kembali lagi mengenai wajibnya memandikan jenazah dijelaskan dalam sebuah hadits riwayat Ummu ‘Athiyyah.

دَخَلَ عَلَيْنَا النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- وَنَحْنُ نَغْسِلُ ابْنَتَهُ فَقَالَ « اغْسِلْنَهَا ثَلاَثًا أَوْ خَمْسًا أَوْ أَكْثَرَ مِنْ ذَلِكَ إِنْ رَأَيْتُنَّ ذَلِكَ بِمَاءٍ وَسِدْرٍ وَاجْعَلْنَ فِى الآخِرَةِ كَافُورًا

Itu berarti: “Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mendatangi kami dan saat itu kami sedang memandikan putrinya, maka beliau memerintahkan, ‘Cucilah tiga atau lima atau lebih dari itu. Kalau perlu dengan bidara dan ujungnya diberi kapur barus.” (HR Bukhari dan Muslim)

Memandikan jenazah jika memang kondisi jenazah memungkinkan dan tidak mati syahid.

Adapun bagi umat Islam yang mati syahid, tidak diwajibkan untuk mandi seperti yang diperintahkan Rasulullah dalam sebuah hadits:

وَأَمَرَ بِدَفْنِهِمْ فِى دِمَائِهِمْ ، وَلَمْ يُغَسَّلُوا وَلَمْ يُصَلَّ عَلَيْهِمْ

Itu berarti: “Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan untuk menguburkan mereka (yang gugur dalam perang Uhud) dengan darah mereka dan tidak dimandikan, tidak pula disalat.” (HR Bukhari)

Doa untuk membasuh tubuh

نويت الغسل لاستباحة الصلاة عليه \ نويت الغسل عن هذه الميت

Itu berarti: “Saya niat memandikan almarhum ini / saya niat mandi biar bisa sholat”

Penutupan

Demikian pemaparan kecil mengenai sholat wajib mandi yang dituliskan dalam artikel ayovaksindinkeskdi.id. Semoga dapat bermanfaat bagi masyarakat muslim khususnya.

Mohon maaf jika ada kesalahan penulisan baik dalam bahasa arab maupun latin maupun terjemahannya, mohon teman-teman untuk diluruskan. Demikian dan terima kasih.

Baca juga: