Niat Puasa Tarwiyah Bahasa Arab, Latin, Arti dan Keutamaannya

Niat Puasa Tarwiyah – Di bulan Dzulhijjah ada beberapa puasa sunnah yang dianjurkan Nabi Muhammad SAW untuk dilaksanakan, salah satunya adalah puasa Tarwiyah.

Adapun waktunya, yaitu dua hari sebelum Idul Adha tepatnya tanggal 8 Dzulhijjah, puasa sunnah ini dikukuhkan oleh mazhab Syafi’i.

Selain menekankan anjuran puasa tanggal 8 Dzulhijjah, Imam Syafi’i juga menegaskan anjuran puasa Arafah setelahnya, yakni tanggal 9 Dzulhijjah.

Tentu saat berpuasa ada niat yang sangat penting yang harus dicantumkan di dalamnya.

Bacaan Niat Puasa Tarwiyah Arab, Latin, dan Artinya

Bacaan Niat Puasa Tarwiyah

Bagi seorang muslim yang ingin melaksanakan puasa sunnah tarwiyah, perlu mengetahui niatnya agar tidak salah alamat atau tujuan.

Karena pada dasarnya ibadah apapun termasuk puasa sunnah, niatnya hanya karena Allah SWT. Jika niat melebihi itu, maka segera perbaharui niat agar puasa diterima oleh Allah SWT.

Berikut bacaan niat pusa tarwiyah:

نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Latin : Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillaahi ta’aalaa.

Artinya : Saya niat puasa sunnah tarwiyah karena Allah taalaa.

Dari bacaan niat di atas, jelas bahwa niat puasa tarwiyah adalah karena Allah Ta’ala. Bukan karena mengharapkan yang lain apalagi jika yang diharapkan adalah masalah duniawi.

Bahkan dalam kitab Al-Hikam dijelaskan bahwa jika niat ibadahnya karena mengharap surga, maka batal ibadahnya. Mengapa demikian karena surga adalah makhluk ciptaan Allah SWT.

Jika dalam hati keinginan untuk beribadah meleset karena mengharapkan selain Allah. Maka buruan luruskan niat sesuai bacaan niat puasa tarwiyah.

Keutamaan Puasa Tarwiyah

Keutamaan Puasa Tarwiyah

Semua amal ibadah yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW tentunya memiliki banyak keutamaan jika diamalkan.

Seperti halnya puasa tarwiyah yang memiliki fadilah atau keutamaan yang perlu diketahui oleh seorang hamba yang akan melaksanakannya.

Berikut fadhullah atau keutamaan menjalankan puasa tarwiyah:

Amal Ibadah Yang Dicintai Allah SWT

Keutamaan Puasa Tarwiyah yang pertama adalah termasuk amalan yang dicintai oleh Allah SWT. Siapa muslim yang tidak ingin dirinya dicintai oleh Allah SWT, tentu semua muslim tanpa terkecuali sangat ingin dicintai oleh Allah.

Salah satu cara untuk mendapatkan cinta Allah adalah dengan melaksanakan puasa tarwiyah.

Seperti yang dijelaskan dalam terjemahan hadits Nabi SAW:

Artinya: “Tidak ada hari yang di dalamnya amal kebaikan lebih dicintai Allah daripada sepuluh hari ini (10 hari pertama bulan Dzulhijjah).’ Sesungguhnya puasa satu hari di dalamnya sebanding dengan puasa satu tahun.”

Jika dilihat dari penjelasan hadits di atas “10 hari pertama bulan Dzulhijjah“Salah satunya adalah puasa tarwiyah, yaitu pada hari kedelapan.

Ibarat Puasa Setahun Penuh

Keutamaan puasa tarwiyyah selanjutnya diibaratkan puasa setahun penuh. Kabar gembira ini tentu menjadi motivasi bagi umat Islam untuk berlomba-lomba menjalankan puasa tarwiyah.

Fadhilah puasa tarwiyah yang diibaratkan dengan menjalankan puasa satu tahun dijelaskan dalam hadits Nabi SAW yang artinya :

“Barangsiapa berpuasa 10 hari, maka setiap harinya seperti sebulan. Dan puasa di Tarwiyah seperti puasa selama satu tahun, sedangkan puasa di Arafah seperti puasa dua tahun,” (HR. Ali Al-Muhairi, At-Thibbi, Abu Sholeh, dan Ibnu Abbas).

Mengenai fadilah puasa tarwiyah jelas dalam keterangan hadits di atas, bagi seorang muslim yang menjalankannya akan dihitung puasa selama satu tahun.

Menahan Nafsu

Menahan Nafsu

Begitu pula dengan puasa pada umumnya, yaitu jika dilakukan dengan baik dan sesuai dengan syariat, insya Allah akan terhindar dari hawa nafsu.

Bahkan ketika seseorang sedang berpuasa, setan juga sulit masuk ke dalam tubuh manusia karena dipersempit oleh amalan puasa.

Sebagaimana dijelaskan dalam hadits bahwa Rasulullah SAW bersabda:

عَنْ صَفِيَّةَ ابْنَةِ حُيَىٍّ قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – مُعْتَكِفًا ، فَأَتَيْتُهُ أَزُورُهُ لَيْلاً فَحَدَّثْتُهُ ثُمَّ قُمْتُ ، فَانْقَلَبْتُ فَقَامَ مَعِى لِيَقْلِبَنِى . وَكَانَ مَسْكَنُهَا فِى دَارِ أُسَامَةَ بْنِ زَيْدٍ ، فَمَرَّ رَجُلاَنِ مِنَ الأَنْصَارِ ، فَلَمَّا رَأَيَا النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – أَسْرَعَا ، فَقَالَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – « عَلَى رِسْلِكُمَا إِنَّهَا صَفِيَّةُ بِنْتُ حُيَىٍّ » . فَقَالاَ سُبْحَانَ اللَّهِ يَا رَسُولَ اللَّهِ . قَالَ «إِنَّ الشَّيْطَانَ يَجْرِى مِنَ الإِنْسَان\

Latin: Dari Shofiyah binti Huyay, dia berkata, “Suatu kali Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan I’tikaf, maka aku mendatanginya. Saya mengunjunginya di malam hari. Saya juga berbicara dengannya. Kemudian saya ingin pulang dan dia berdiri dan mengantar saya. Saat itu rumah Shofiyah berada di tempat Usamah bin Zaid. Tiba-tiba dua orang Ansar lewat. Ketika keduanya melihat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, mereka mempercepat langkahnya.”

Artinya: “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian bersabda, “Pelan-pelan, sebenarnya wanita itu adalah Shofiyah binti Huyay.” Keduanya berkata, “Subhanallah wahai Rasulullah.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya, Iblis menyusup ke manusia melalui aliran darah. Saya khawatir iblis menyusup ke dalam keburukan di hati kalian berdua.” (HR Bukhari no.3281 dan Muslim no.2175).

Jadi jelas puasa tarwiyyah fadhilah bisa menahan hawa nafsu. Karena setan yang pekerjaannya menyesatkan manusia dan masuk melalui aliran darah itu sulit karena jalannya dipersempit melalui puasa.

Ikuti sunnah Nabi SAW

Rosulullah SAW menjadi panutan bagi masyarakat muslim bahkan menjadi “Rohmatan Lil’Alamin” yaitu rahmat bagi seluruh dunia.

Oleh karena itu, jika seorang hamba melaksanakan puasa tarwiyah, maka ia telah mengikuti sunnah yang dianjurkan Rasulullah SAW.

Jadilah Wasilah Untuk Lebih Dekat Dengan Allah

Ada banyak cara untuk mendekatkan diri kepada Allah, namun salah satu cara tercepat untuk mendekatkan diri adalah dengan berpuasa.

Mengapa demikian karena ibadah puasa hanya mengenal Allah SWT dan orang yang berpuasa itu sendiri.

Maka disitulah seorang muslim yang menjalankan puasa tarwiyah sesuai syariat, maka ia akan selalu merasa diperhatikan dan dilihat oleh Allah SWT.

Penutupan

Sebenarnya masih banyak kelebihan puasa tarwiyah yang belum dicantumkan di website ini.

Besar harapan kami semoga artikel ini bermanfaat bagi seluruh umat Islam khususnya yang sedang mencari materi tentang Niat Puasa Tarwiyah. Wallahu a’lam…

Baca juga: