Niat Puasa Arafah Lengkap : Bahasa Arab, Artinya, dan Tarwiyahnya

Niat Puasa Arafah – Puasa Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW setelah melaksanakan puasa Tarwiyyah pada hari sebelumnya yaitu pada tanggal 8 Dzulhijjah.

Puasa sunnah Arafah memiliki banyak keutamaan yang dapat dirasakan oleh seluruh umat Islam yang melaksanakannya, bahkan termasuk kategori sunnah muakkad.

Yang dimaksud dengan sunnah muakkad adalah puasa sunnah yang sangat dianjurkan dilaksanakan bagi umat islam yang mampu melaksanakannya kecuali saudara muslim yang sedang menunaikan ibadah haji.

Memahami Niat Puasa Arafah

Memahami Niat Puasa Arafah

Puasa Arafah adalah puasa yang dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijah, yang bertepatan dengan waktu jamaah haji berdiri di Arafah.

Bahkan keutamaan yang akan didapatkan oleh umat Islam yang ikhlas menjalankan Puasa Arafah hanyalah karena Allah SWT. Pahala yang diberikan yaitu pengampunan dosa setahun yang lalu dan yang akan datang.

Kata Arafah juga memiliki arti iman, hal ini berkaitan dengan kejadian Nabi Ibrahim AS yang pada saat itu mendapat wahyu untuk menyembelih putra kesayangannya yaitu Nabi Ismail.

Tepatnya pada hari kesembilan bulan Dzulhijah, Nabi Ibrahim meyakini mimpi yang dialaminya meski sebenarnya berat. Itulah sedikit pengertian puasa Arafah. Selanjutnya kita akan membahas tentang niat puasa Arafah ya teman-teman, jadi simak baik-baik.

Bacaan niat puasa arafah dalam bahasa arab

Membaca Niat Puasa Arafah

Jika berbicara tentang puasa, tentunya ada salah satu rukun di dalamnya, yaitu niat melaksanakan puasa Arafah.

Karena niat merupakan rukun dalam menjalankan puasa Arafah, maka harus disertakan dalam melaksanakannya.

Bacaan niat puasa di Arafah adalah sebagai berikut.

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ عَرَفَةَ لِلهِ تَعَالَى

Latin : Nawaitu Shouma Arofah Sunnatan Lillahi Ta’aala

Itu berarti“Saya niat puasa Arafah, sunnah karena Allah ta’ala”.

Cara membaca niat puasa arafah yaitu pada malam hari sampai menjelang waktu sholat subuh atau keluarnya sodiq subuh.

Namun, pastikan niat puasa tidak sekadar dibaca, tapi disertakan saat menjalankan puasa.

Sehingga anda akan merasa bahwa anda tetap diawasi oleh Allah SWT kapanpun dan dimanapun anda berada. Akibatnya, Anda tidak berani melakukan apa pun yang bisa membatalkan puasa.

Jangan sampai niat puasa bukan karena Allah SWT bermaksud ingin surga dan sebagainya.

Karena dalam kitab Al-Hikam dijelaskan bahwa melakukan ibadah dengan niat yang bukan karena Allah SWT dan Rasul-Nya maka batal ibadah tersebut.

Keutamaan puasa di Arafah yang harus anda ketahui

Keutamaan Puasa Arafah

Segala sesuatu yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW tentunya memiliki banyak manfaat yang akan dirasakan oleh seseorang yang mengamalkannya sebagai pahala.

Nah, setelah kita mengetahui niat puasa Arafah, selanjutnya kita akan membahas keutamaannya.

Puasa Arafah yang memiliki banyak keutamaan di dalamnya, adapun beberapa keutamaan melaksanakan puasa Arafah adalah sebagai berikut.

Itu adalah amalan Rasulullah SAW

Keutamaan pertama terkait puasa di Arafah adalah merupakan amalan Nabi Muhammad SAW yang tidak pernah ditinggalkan.

Hal ini diabadikan dalam sebuah hadits

عَنْ حَفْصَةَ قَالَتْ أَرْبَعٌ لَمْ يَكُنْ يَدَعُهُنَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صِيَامَ عَاشُورَاءَ وَالْعَشْرَ وَثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ وَالرَّكْعَتَيْنِ قَبْلَ الْغَدَاةِ

Itu berarti : Diriwayatkan dari Hafsah, ia berkata: Empat hal yang tidak pernah ditinggalkan Rasulullah, yaitu: puasa Asyura, puasa sepuluh hari di bulan Zulhijjah, puasa tiga hari setiap bulan, dan sholat dua rakaat sebelum sholat subuh. (HR. An Nasa’i dan Ahmad)

Disampaikan Dari Api Neraka

Keistimewaan puasa Arafah selanjutnya adalah banyak hamba yang dibebaskan dari api neraka oleh Allah SWT.

Karena hari Arafah yang istimewa dan mulia, hal ini juga disebutkan dalam sebuah hadits. Bahwa Rasulullah SAW bersabda:

Itu berarti : “Tidak ada hari di mana Allah membebaskan seorang hamba dari neraka lebih dari hari Arafah.” (HR.Muslim).

Menghapus Dosa Dua Tahun

Keutamaan selanjutnya bagi seorang hamba yang menunaikan puasa Arafah adalah dihapuskan dosa-dosanya selama dua tahun. Yaitu tahun sebelumnya dan tahun yang akan datang.

Hal ini tertulis dalam sebuah hadits bahwa Rasulullah SAW bersabda:

عَنْ أَبِي قَتَادَةَ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ صَوْمُ يَوْمِ عَرَفَةَ كَفَّارَةُ سَنَتَيْنِ سَنَةٍ مَاضِيَةٍ وَسَنَةٍ مُسْتَقْبَلَةٍ وَصَوْمُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ كَفَّارَةُ سَنَةٍ

Itu berarti : Diriwayatkan dari Abu Qatadah (diriwayatkan) bahwa Rasulullah bersabda: Puasa hari Arafah menutupi dosa dua tahun, satu tahun yang lalu dan satu tahun yang akan datang, dan puasa Asyura menutupi dosa satu tahun .

Mendapatkan Syafaat di Hari Kiamat

Keutamaan seorang hamba yang melaksanakan puasa Arafah dengan niat ikhlas hanyalah karena Allah SWT dan Rasul-Nya. Maka anda akan mendapatkan syafaat di hari kiamat sebagaimana yang disampaikan oleh Rasulullah SAW dalam sebuah hadits di bawah ini.

Itu berarti : Puasa dan Al-Qur’an akan menjadi syafaat pada hari kiamat. Puasa mengatakan ‘Ya Tuhanku, aku mencegah dia dari makan dan nafsu di siang hari jadi berikan dia syafaat untukku, “Al-Qur’an juga mengatakan, ‘Aku mencegah dia dari tidur di malam hari jadi berikan dia syafaat untuk itu.” Rasulullah bersabda, “Kemudian keduanya akan memberikan syafaat.” (HR Ahmad, Hakim)

Amalan Sunnah Puasa Arafah 9 Dzulhijjah

Dalam menjalankan puasa Arafah ada beberapa amalan sunnah yang bisa dilakukan untuk menambah pahala puasa.

Oleh karena itu perlu diketahui juga beberapa amalan sunnah agar bisa dilakukan saat berpuasa.

Berikut dibawah ini adalah beberapa amalan sunnah saat berpuasa yang telah Anda pelajari pendidikan sekolah ya.

Makan sahur

Bagi orang yang akan berpuasa sunnahnya makan sahur, tidak perlu banyak, bahkan cukup dengan seteguk air minum.

Lebih penting lagi ketika mengakhiri makan setidaknya setengah jam sebelum dimulainya waktu sholat subuh.

Mengurangi Tidur

Meski tidur saat puasa itu berpahala, mengurangi tidur dengan menambah bacaan istighfar lebih besar.

Menjaga Oral

Lisan adalah tempat yang paling rentan untuk berbicara buruk jika tidak dijaga. Dengan lisan dapat menimbulkan permusuhan dan konflik mulai dari kata-kata yang menyakitkan dan sebagainya.

Maka dari itu menjaga lisan saat puasa sangat dianjurkan karena dengan menjaga lisan pahala puasa tidak berkurang.

membaca Al Quran

Membaca Al-Qur’an juga termasuk anjuran amalan bagi setiap muslim laki-laki dan perempuan.

Apalagi jika berpuasa sambil membaca Al-Qur’an sangat baik untuk menambah pahala dan juga dapat menjaga lidah dari perbuatan tercela.

Penutupan

Demikian penjelasan mengenai Niat Puasa Arafah yang dapat penulis sampaikan dalam artikel tersebut ayovasindinkeskdi.id. Apabila ada kesalahan kalimat atau penjelasan, penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya dan dengan senang hati pembaca ingin meluruskannya. Wallhu A’lam….

Baca juga: