Mobilitas Sosial – Pengertian, Bentuk, Faktor dan Dampak

Kehidupan masyarakat memiliki sifat yang dinamis. Di dalamnya pasti akan ada individu atau kelompok yang mengalami perubahan atau perubahan strata sosial. Inilah yang disebut mobilitas sosial.

Perubahan merupakan hal yang wajar dalam hidup, setiap orang menginginkan kualitas hidup yang lebih baik. Salah satunya tentu dari segi sosial dan ekonomi. Sehingga orang akan berusaha melakukan perubahan tersebut.

Ada beberapa dampak perubahan sosial, baik dampak positif maupun dampak negatif. Jadi tidak selamanya perubahan bisa berakhir dengan hal yang positif. Simak artikel berikut untuk mengetahui lebih lanjut.

Arti dari Mobilitas Sosial

Definisi Mobilitas Sosial

Kata mobilitas berasal dari kata latin mobilis yang artinya mudah berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Menurut KBBI, mobilitas diartikan sebagai gerak atau gerak.

Jadi pengertian dari mobilitas sosial yaitu perpindahan yang terjadi pada individu atau kelompok, dari satu lapisan sosial ke lapisan sosial lainnya. Perpindahan yang terjadi dapat menimbulkan perubahan yang lebih rendah, lebih tinggi atau bahkan tetap.

Hasil perpindahan dapat menghasilkan perubahan yang berbeda-beda karena jenis perpindahan juga banyak.

Selain itu, tidak lepas dari faktor-faktor yang mempengaruhinya. Beberapa faktor tersebut dapat mendorong atau bahkan menghambat proses tersebut.

Bentuk dari Mobilitas Sosial

Bentuk Mobilitas Sosial

Kehidupan berjalan dengan sangat dinamis, karena pada dasarnya manusia adalah makhluk yang tidak pernah puas dengan apa yang telah dimilikinya. Sehingga keinginan untuk terus bergerak atau melakukan perubahan dalam hidup akan terus ada.

Perpindahan atau perubahan tersebut memiliki bentuk yang berbeda-beda, berikut bentuk mobilitas yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat:

1. Mobilitas vertikal

Bentuk mobilitas yang terjadi pada tipe ini adalah perpindahan status sosial seseorang atau kelompok untuk naik atau turun.

Sehingga perubahan yang terjadi dapat menimbulkan kondisi atau perubahan yang lebih baik atau lebih buruk. Bentuk mobilitas ke bawah juga terbagi menjadi dua bentuk utama, yaitu:

  • Menurunnya derajat kelompok individu akibat disintegrasi

Disintegrasi adalah keadaan dimana suatu kelompok tidak dapat bersatu. Hal ini tentu saja dapat memberikan dampak negatif bagi kelompok tersebut, seperti terjadinya status sosial secara bersamaan.

  • Turun posisi

Terjadinya penurunan jabatan biasanya ada kaitannya dengan posisi jabatan yang dipegang di lingkungan kerja. Contohnya adalah pensiunan karyawan.

Adapun perubahan dari mobilitas ke atas atau ke atas, bentuk perubahan yang terjadi adalah sebagai berikut:

  • Masukkan status sosial yang lebih tinggi

Perubahan ini terjadi ketika seseorang yang semula berada pada status sosial yang lebih rendah, mengalami sesuatu yang membuat status sosialnya naik. Contohnya adalah mendapatkan promosi.

Ini terjadi karena grup tersebut awalnya belum ada. Namun perlu diperhatikan bahwa ‘tokoh’ yang membentuk kelompok tersebut harus memiliki status sosial yang lebih tinggi.

2. Mobilitas horizontal

Perubahan yang terjadi pada jenis mobilitas ini adalah individu atau kelompok tertentu yang menjadi obyek sosial, mengalami perubahan terhadap kelompok sosial lain yang masih setara.

Yang dimaksud dengan sederajat di sini adalah tidak ada perubahan yang berarti pada diri individu atau kelompok, terkait dengan derajat kedudukan sosial.

3. Mobilitas intragenerasi

Yang dimaksud dengan mobilisasi jenis ini adalah pemindahan atau perubahan mengenai kedudukan sosial dengan obyek-obyek sosial tetap tertuju pada generasi yang sama.

Makna dari kalimat seangkatan adalah bahwa peralihan atau perubahan itu tetap terjadi dalam dirinya sendiri, bukan hasil prestasi orang lain.

Contohnya adalah seseorang yang awalnya hanya menggunakan gerobak untuk berjualan, namun karena hasil ketekunan dan kerja kerasnya, kini ia memiliki kios sendiri.

4. Mobilitas antar generasi

Bentuk mobilitas yang terakhir adalah antargenerasi, dimana pada tipe ini perubahan yang terjadi dapat ditandai dengan berkembangnya taraf hidup dalam suatu keluarga. Perubahan yang terjadi dapat berupa kenaikan atau penurunan.

Yang terpenting dalam bentuk mobilitas ini adalah perpindahan atau perubahan yang berdampak pada status sosial pada generasinya. Sehingga di dalamnya akan melibatkan generasi penerus.

Faktor yang mempengaruhi Mobilitas Sosial

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Mobilitas Sosial

Mobilitas dalam kehidupan sosial sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Beberapa faktor di dalamnya dapat berpengaruh dalam mendorong perubahan sosial atau bahkan menghambat perubahan. Berikut ini adalah faktor-faktornya:

1. Faktor Pendorong

Perubahan atau pergerakan dalam kehidupan sosial dapat didorong oleh faktor-faktor berikut:

A. Individu

Faktor ini mempengaruhi kualitas setiap individu yang dapat dinilai melalui pengetahuan, sikap dan keterampilan. Padahal, setiap manusia memiliki status sosial dari orang tuanya sejak lahir. Namun pada saat dewasa masing-masing individu sudah dapat menentukan status sosialnya.

Jadi jika Anda tidak puas dengan status sosial yang diwariskan oleh orang tua Anda, maka Anda dapat mencoba melakukan perubahan terkait posisi sosial yang lebih tinggi.

Cara yang paling sering digunakan oleh masyarakat adalah melalui pendidikan, karena pendidikan dapat menjadi lift sosial untuk meningkatkan kualitas setiap individu. Jika kualitas individu semakin baik, maka dapat membantu dalam meningkatkan status sosial dalam masyarakat.

B. Struktural

Faktor struktural dapat mempengaruhi peluang yang dapat diperoleh seseorang, untuk suatu jabatan dan juga kemudahan untuk memperolehnya. Ini biasanya terkait dengan sistem yang ada.

Sehingga jika sistem di dalamnya dapat berjalan dengan baik, maka dapat membuka peluang bagi masyarakat untuk menaikkan status sosialnya.

C. Politik

Faktor berikutnya adalah adanya politik, namun faktor ini sangat bergantung pada kondisi politik yang terjadi di suatu negara. Jika kondisi suatu negara tidak stabil, tentunya dapat mempengaruhi kehidupan sosial, seperti dalam hal keamanan.

Jadi jika politik di suatu negara berjalan dengan baik, maka ketersediaan lapangan kerja dan juga kemudahan bekerja akan meningkat. Sehingga status atau kedudukan seseorang atau kelompok dapat menjadi lebih baik.

D. Ekonomi

Ekonomi juga bisa menjadi faktor pendorong mobilitas sosialapalagi jika kondisi ekonomi dalam keadaan baik maka perubahan status sosial dapat terwujud.

Kondisi ekonomi yang baik di suatu negara memberikan banyak manfaat bagi masyarakat, seperti kemudahan akses pendidikan, model dan peluang lainnya.

Namun, jika keadaan ekonomi kurang baik, dampaknya juga tidak baik bagi kehidupan sosial masyarakat, seperti pendapatan yang terbatas sehingga sulit untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

e. Populasi

Indonesia memiliki laju pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi, sehingga berdampak pada peningkatan jumlah penduduk. Peningkatan yang terus terjadi dapat membuat lahan untuk pemukiman semakin sempit dan persaingan kerja semakin ketat.

Hal ini tentunya dapat menjadi pemicu meningkatnya angka kemiskinan. Oleh karena itu, dengan masalah kependudukan, banyak orang yang terdorong untuk bermigrasi ke daerah lain. Sehingga terjadi pergeseran sosial dalam masyarakat.

2. Faktor penghambat

Setelah mengetahui faktor pendorongnya mobilitas sosialberikut faktor penghambatnya :

A. Diskriminasi

Diskriminasi adalah tindakan yang dilakukan dengan cara memberikan perlakuan yang berbeda kepada orang lain, karena alasan suku, ras, agama, bangsa dan golongan.

Perilaku diskriminatif tentu tidak baik karena dapat menimbulkan konflik. Selain itu juga dapat menghambat proses perpindahan atau perubahan status sosial individu atau kelompok.

B. Kemiskinan

Kemiskinan juga dapat menghambat seseorang untuk mencapai status sosial yang lebih baik. Salah satu penyebab kemiskinan dapat disebabkan oleh rendahnya tingkat pendidikan. Hal ini tentunya akan berdampak pada rendahnya kualitas individu tersebut.

Sehingga akan sulit bersaing di dunia kerja, sehingga peluang untuk meningkatkan status sosial semakin kecil.

C. Stereotipe gender

Stereotip masyarakat yang menganggap derajat laki-laki lebih tinggi dari perempuan juga bisa menjadi faktor penghambat mobilitas sosial. Karena seorang wanita tidak diberi kesempatan untuk meningkatkan kualitas dirinya.

Hal ini tentu berdampak pada terhambatnya proses perubahan status sosial menjadi lebih baik.

Dampak Keberadaan Mobilitas Sosial

Dampak Adanya Mobilitas Sosial

Perubahan atau perpindahan status sosial seseorang atau kelompok merupakan hal yang wajar dalam kehidupan. Setiap orang pasti menginginkan kehidupan ke arah yang lebih baik. Oleh karena itu banyak yang berusaha keras untuk mengubah status sosialnya di masyarakat.

Namun dari hal tersebut tentunya dapat menimbulkan dampak atau pengaruh. Dampak yang ditimbulkan dari keberadaan mobilitas sosial terbagi menjadi dua jenis, yaitu ada dampak positif dan ada juga dampak negatif.

Berikut penjelasan masing-masing dampak yang ditimbulkan oleh perubahan status sosial.

1. Dampak positif

Dampak positif dari perubahan atau pengalihan status sosial adalah sebagai berikut:

A. Mempercepat perubahan sosial

Dampak positif yang pertama adalah dapat menghasilkan perubahan ke arah yang lebih baik dan lebih maju dalam masyarakat.

B. Mendorong seseorang untuk maju

Adanya mobilitas dalam kehidupan bermasyarakat juga dapat berdampak pada status sosial dalam kehidupan bermasyarakat. Misalnya, mereka yang awalnya berstatus sosial rendah dapat berubah menjadi status sosial yang lebih baik atau lebih tinggi.

2. Dampak negatif

Selain berdampak positif, mobilitas dalam kehidupan bermasyarakat juga dapat menimbulkan dampak negatif, antara lain sebagai berikut:

A. Melemahnya solidaritas dalam kelompok

Apabila salah satu anggota dalam suatu kelompok mengalami perubahan status sosial, maka dapat melemahkan solidaritas kelompok tersebut. Dampak ini dapat terjadi dalam segala bentuk mobilitas baik vertikal maupun horizontal.

B. Khawatir

Kecemasan dapat muncul ketika seseorang mengkhawatirkan status sosialnya di masyarakat. Orang-orang seperti itu menganggap status sosial sangat penting dalam masyarakat, sehingga mereka takut mengalami penurunan.

C. Bisa memicu konflik

Dampak mobilitas yang paling berbahaya dalam kehidupan sosial adalah dapat memicu konflik. Hal ini dapat disebabkan oleh persaingan yang tidak sehat antara satu sama lain, untuk mendapatkan posisi tertentu dalam status sosial.

Mobilitas sosial merupakan hal yang wajar terjadi dalam masyarakat, karena kehidupan sangat dinamis. Dalam mencapai perubahan atau perpindahan dari segi status sosial, tentunya terdapat berbagai faktor di dalamnya, serta dampak yang dapat ditimbulkan.

Baca Juga Artikel Lainnya :