Metamorfosis Capung – Pengertian, Perilaku, Siklus dan Manfaat

Metamorfosis Capung – Hallo sobat dosenspintar.com mari kita coba tebak hewan apa saja yang memiliki sayap yang terbang di udara, mereka memiliki banyak warna yang terbang bebas di langit, dengan 4 bagian sayap yang tipis, hewan apakah itu? Ya, benar, mereka adalah capung.

Maka pada kesempatan kali ini penulis akan membagikan artikel tentang Metamorfosis Capung yang meliputi Pengertian Metamorfosis Capung, Metamorfosis Capung, Perilaku Capung dan Manfaat Capung Bagi Manusia, dan untuk lebih jelasnya mari simak artikel berikut ini.

Metamorfosis Capung
Metamorfosis Capung

Pengertian Metamorfosis Capung

Metamorfosis merupakan proses daur hidup dari mulai membentuk telur, menjadi larva dan larva, menjadi dan imago, metamorfosis pada capung ini merupakan metamorfosis tidak sempurna. Metamorfosis capung ini merupakan proses dan tahapan capung hingga menjadi capung dewasa.

Metamorfosis Capung

Di bawah ini adalah bagian dari proses metamorfosis capung yang antara lain dapat Anda pahami.

Capung dapat menghasilkan telur sebanyak 100.000 dari satu ekor capung, populasi capung ini sangat banyak. Dengan ribuan telur tersebut diletakkan di batang tumbuhan dan ada juga di perairan.

Setelah telur menetas, larva terbentuk di dasar perairan, setelah menjadi larva dan berubah pada tahap selanjutnya, capung menjadi predator bagi hewan-hewan kecil di perairan.

Larva di dalam air bernapas menggunakan insang internal untuk dapat bernapas di dalam air. Pada tahap Nymph, capung memiliki tubuh yang bisa dikatakan berukuran lebih besar sebagai hewan karnivora.

Pada fase ini capung menjadi ganas dengan memakan kecebong, ikan goreng dan sebagainya. Akan terjadi pergantian kulit hingga 8-12 kali. Usia nimfa ini bisa berminggu-minggu dan bertahun-tahun.

Pada fase ini nimfa akan berubah menjadi capung dewasa, dimana capung dewasa akan merangkak keluar dari air dengan bantuan dahan agar dapat menghirup udara darat. Seekor capung akan dikatakan sebagai capung dewasa jika capung tersebut telah berhasil keluar dari kulit nimfa.

Nama lain dari kulit nimfa ini disebut exuvia. Dengan tubuh yang lembut dengan warna yang belum sempurna, dan lama kelamaan akan bermetamorfosis menjadi capung dewasa yang sempurna.

Perilaku Capung

Umumnya capung jantan dewasa yang sudah siap kawin akan mendominasi suatu wilayah. Capung jantan memiliki ciri warna cerah dibandingkan dengan capung betina.

Capung jantan sering berebut wilayah kekuasaannya masing-masing. Jika ada capung betina yang terbang mendekati salah satu wilayah udaranya, maka capung jantan yang menghuninya akan terus berusaha mengawini capung betina tersebut.

Capung akan kawin sambil terbang di sekitar perairan dengan menggunakan jumbai di ekornya. Capung jantan mencengkeram bagian belakang kepala capung betina. Dan setelah itu capung betina akan membengkokkan ujung perutnya ke arah alat kelamin capung jantan.

Adapun cara capung betina menyimpan telurnya dengan meletakkannya di sela-sela batang pohon tanaman, ada juga yang akan menyelam ke perairan untuk bertelur. Oleh karena itu, capung akan selalu terikat pada wilayah perairan untuk kembali bertelur atau untuk proses perkawinan dan kehidupan nimfanya.

Manfaat Capung Bagi Manusia

Capung secara langsung bermanfaat bagi kehidupan manusia, karena nimfa capung akan memakan berbagai jenis hewan air termasuk spesies larva, nyamuk yang dapat menyebabkan penyakit yaitu malaria dan demam berdarah. Dan di beberapa negara bagian Asia Timur, baru-baru ini ditemukan bahwa capung dapat digunakan sebagai penolak yang sangat efektif melawan spesies nyamuk penyebab penyakit seperti demam berdarah.

Capung juga bisa disebut sebagai hewan indikator air bersih. Dalam arti capung dapat digunakan sebagai alat untuk memantau kualitas air di daerah sekitar lingkungan manusia yang membutuhkan air, karena nimfa capung ini tidak akan dapat hidup di air yang telah tercemar oleh zat-zat yang tidak baik atau tidak baik. di perairan di mana tidak akan ada tanaman. . Oleh karena itu keberadaan capung ini bisa menandakan bahwa perairan di sekitar kita masih cukup bersih.

Perubahan populasi capung juga dapat menandakan tahap awal adanya dan terjadinya pencemaran air, selain itu tanda lain adalah tingkat kekeruhan air. Namun untuk dapat memastikan apakah suatu sungai atau badan air telah tercemar atau tidak, harus dibarengi dengan penelitian fisika dan kimia yang akurat.

Demikian artikel tentang Metamorfosis Capung, semoga bermanfaat dan semoga menambah ilmu ya sob, terima kasih sudah mampir di artikel ini. Sampai jumpa lagi di lain kesempatan sobat.

Baca juga: