Lafadz Azan dan Iqomat Latin Lengkap Arti dan Hukumnya

Lafaz Azan – Agama Islam mewajibkan pemeluknya untuk melaksanakan shalat lima waktu dalam sehari. Tentu saja shalat lima waktu memiliki jam yang berbeda untuk melaksanakannya.

Meskipun waktu sholat telah ditentukan, terkadang seorang muslim harus diingatkan ketika waktu sholat tiba, yaitu dengan mengumandangkan azan.

Adzan pada zaman Nabi dikumandangkan oleh seorang sahabat bernama BILAL BIN RABAH, mantan budak Umayyah bin Khalaf yang dibebaskan oleh Sahabat Nabi Abu Bakar As-shidik.

Saat itu, sahabat Bilal disiksa karena meyakini ajaran Nabi Muhammad yang diam-diam diyakininya. Dari kejadian itulah Abu Bakar Sidik membebaskan Bilal dari perbudakan.

Arti Azan dan Iqomat

Arti Azan dan Iqomat

Azan adalah seruan masyarakat muslim sebagai tanda telah tiba waktu sholat fardu, jika lafadz adzan berkumandang maka waktu sholat sudah masuk dan anda bisa melakukannya.

Selain Lafadz Azan, di dalamnya juga terdapat Iqomat yang merupakan tanda bergegas shalat pada waktu itu.

Kata azan berasal dari bahasa arab yang berarti “pemberitahuan”. Secara garis besar, adzan adalah kumpulan dzikir dan bacaan tertentu yang memiliki dasar syariah untuk menunjukkan tibanya waktu shalat wajib.

Di sisi lain, Lafadz Azan juga merupakan seruan untuk mengagungkan nama Allah SWT, selain Allah, semuanya kecil.

Maka dari itu ada rombongan yang ketika mendengar suara azan semua aktivitas terhenti lalu bergegas ke masjid terdekat.

Namun ada juga beberapa kelompok lain yang tetap melakukan kegiatan karena berbagai pendapat.

Tentu hal ini tidak perlu diperdebatkan selama dia tidak meninggalkan shalat wajib yang ditandai dengan azan.

Membaca Lafazd Azan Yang Benar

Membaca Lafazd Azan Yang Benar

Sebagai masyarakat muslim, jangan abaikan Lafadz Azan yang sering dikumandangkan. Karena bisa saja di tempat lain ada yang meminta Anda untuk memberikan Lafadz Azan kepada saya.

Untuk mengetahui secara ilmiah terkait dengan adzan, dibawah ini akan kami tuliskan bacaan adzan lengkapnya.

Arab Latin Arti
اََللهُ اَكْبَرُ،اَللهُ اَكْبَرُ Allahu Akbar, Allahu Akbar 2x Allah Maha Besar, Allah Maha Besar 2x
أَشْهَدُ اَنْ لاَ إِلٰهَ إِلَّااللهُ Asyhadu allaa illaaha illallaah 2x Saya bersaksi tiada Tuhan selain Allah 2x
اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ Asyhadu anna Muhammadar rasulullah 2x Saya bersaksi bahwa nabi Muhammad adalah utusan Allah 2x
حَيَّ عَلَى الصَّلاَةِ Hayya’alasshalaah 2x Mari kita mendirikan sholat 2x
حَيَّ عَلَى الْفَلاَحِ Hayya’alalfalaah 2x Ayo pergi ke kemuliaan 2x
اَللهُ اَكْبَرُ ،اَللهُ اَكْبَرُ Allahu Akbar, Allahu Akbar Allah Maha Besar, Allah Maha Besar
لَا إِلَهَ إِلَّااللهُ Laa ilaaha illallah Tidak ada Tuhan selain Allah

Lafadz adzan di atas dikumandangkan saat mengumandangkan adzan sholat lima waktu, kecuali sholat subuh, karena ada penambahan اَلصَّلاَةُ خَيْرٌ مِنَ النَّوْمِ setelah membaca lafazd حَيَّ عَلَى الْفَلاَحِ .

Membaca Lafazd Iqomat

Setelah adzan berkumandang beberapa saat kemudian disusul dengan iqomat yang artinya sholat akan segera dilaksanakan.

Di bawah ini adalah bacaan Iqamat yang benar.

Arab Latin Arti
اََللهُ اَكْبَرُ،اَللهُ اَكْبَرُ Allahu Akbar, Allahu Akbar Allah Maha Besar, Allah Maha Besar
أَشْهَدُ اَنْ لاَ إِلٰهَ إِلَّااللهُ Asyhadu allaa illaaha illallaah Saya bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah
اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ Asyhadu anna muhammadar rasoulullah Saya bersaksi bahwa nabi Muhammad adalah utusan Allah
حَيَّ عَلَى الصَّلاَةِ Hayya’alashshalaah Mari kita tegakkan sholat
حَيَّ عَلَى الْفَلاَحِ Hayya’alalfalaah Mari menuju kesuksesan
قَدْ قَامَتِ الصَّلَاةُ ،قَدْ قَامَتِ الصَّلَاةُ Qad qaamatish-shalaah, Qad qaamatish-shalaah Bahkan, sudah hampir waktunya untuk berdoa
اَللهُ اَكْبَرُ ،اَللهُ اَكْبَرُ Allahu Akbar, Allahu Akbar Allah Maha Besar, Allah Maha Besar
لَا إِلَهَ إِلَّااللهُ Laa ilaaha illallah Tidak ada Tuhan selain Allah

Hukum adzan menurut hukum Islam dan para ulama adalah fardu kifayah sebagaimana dijelaskan dalam hadits di bawah ini.

Dari kisah Hanas Bin Malik RA tentang hukum adzan pada masa Nabi Muhammad SAW.

كَانَ إِذَا غَزَا بِنَا قَوْمًا لَمْ يَكُنْ يَغْزُو بِنَا حَتَّى يُصْبِحَ وَيَنْظُرَ ، فَإِنْ سَمِعَ أَذَانًا كَفَّ عَنْهُمْ ، وَإِنْ لَمْ يَسْمَعْ أَذَانًا أَغَارَ عَلَيْهِمْ

Itu berarti : “Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa menyerang suatu kaum, beliau tidak memerintahkan kami untuk menyerang pada malam hari hingga kami menunggu fajar. Jika azan Subuh terdengar, maka jangan menyerang. Tapi jika mereka tidak mendengarnya, maka itu menyerang mereka.” (HR Bukhari no.610 dan Muslim no.382).

Selain itu, Rasulullah SAW juga memerintahkan adzan dikumandangkan dan setelah itu mengangkat seorang imam untuk salah satunya.

فَإِذَا حَضَرَتِ الصَّلاَةُ فَلْيُؤَذِّنْ لَكُمْ أَحَدُكُمْ وَلْيَؤُمَّكُمْ أَكْبَمرُكُم

Itu berarti : “Bila telah tiba waktunya shalat, hendaknya salah satu dari kalian mengumandangkan adzan untuk kalian dan yang tertua di antara kalian menjadi imam.” (HR Bukhari no.631 dan Muslim no.674).

Doa Setelah Adzan

Setelah mengetahui Lafadz Azan dan hukum adzan, maka Anda juga mengetahui doa setelah adzan dikumandangkan.

Karena banyak keutamaan jika dibacakan doa setelah adzan, hal ini sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW.

إذا سَمِعتُم المؤذِّنَ فقُولوا مثلَ ما يقولُ

Itu berarti : “Bila kamu mendengar adzan, maka ucapkanlah seperti yang dikatakan muadzin.” (HR.Muslim no.384)

Adzan yang diajarkan oleh Rasulullah SAW adalah sebagai berikut:

مَنْ قَالَ حِينَ يَسْمَعُ النِّدَاءَ: اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ، وَالصَّلَاةِ الْقَائِمَةِ، آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيلَةَ وَالْفَضِيلَةَ، وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُودًا الَّذِي وَعَدْتَهُ، حَلَّـتْ لَهُ شَفَاعَتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ

Itu berarti : “Barang siapa setelah mendengar adzan kemudian shalat dengan,

Allahumma rabba haadzihid da’watit taammah, wasshalaatil qaaaimah, aati muhammadanil wasiilata wal fadhiiilata, wab’atshu maqaaman mahmuuda alladzii wa’adtah

Itu berarti : (Ya Allah, Pemilik panggilan yang sempurna ini dan doa yang didirikan, limpahkan kepada Nabi Muhammad; wasilah (kedudukan tinggi di surga) dan keutamaan (melampaui semua makhluk), dan angkat dia dalam posisi terpuji (memberi syafaat) yang memiliki Anda dijanjikan) Maka, dia layak mendapat syafaatku nanti di hari kiamat.” (HR Bukhari no.579)

Penutupan

Demikian penjelasan terkait Lafadz Azan yang dituliskan dalam artikel Ayovacsindinkeskdi.id. Semoga bermanfaat bagi kita semua.

Mohon maaf jika ada kesalahan penulisan serta pengertian dan penjelasan terkait judul materi yang ditulis. Andai saja aku bisa meluruskannya.

Wallahu A’lam….

Baca juga: