Indonesia adalah salah satu negara di Asia yang pernah mengalami penjajahan oleh Inggris, Portugis, Jepang dan Belanda, masa ini disebut dengan Imperialisme. Menurut KBBI Imperialisme adalah sebuah sistem politik yang memiliki tujuan untuk menjajah negara lain.
Selain Imperialisme, mungkin kamu juga pernah mendengar kata kolonialisme. Kedua istilah ini memiliki makna yang berbeda, dimana kolonialisme diartikan sebagai upaya untuk memperluas wilayah sedangkan Imperialisme yaitu penguasaan suatu wilayah secara politik.
Keduanya tidak terlepas dari latar belakang ambisi kekuasaan dan perpolitikan untuk mengambil keuntungan dari wilayah yang dijajah. Agar lebih memahami kamu bisa membaca artikel ini sampai selesai.
Pengertian Imperialisme adalah Penjajahan
Sesuai tajuk dalam artikel ini, imperialisme merupakan sebuah bencana kemanusiaan. Pasalnya dalam praktiknya, penjajahan menjadikan tindakan fisik dalam merenggut hak asasi dan kehidupan manusia di muka bumi.
Para ahli berpendapat bahwa imperialisme diartikan sebagai bentuk penguasaan suatu wilayah secara politik. Dalam prakteknya negara yang melakukan penjajahan akan melakukan tindakan paksa dalam mengambil kekuasaan maupun harta dari negara yang dijajah. Berikut ini beberapa pendapat ahli.
Menurut Allan Bullock Imperialisme diartikan sebagai penaklukan yang dilakukan oleh suatu bangsa terhadap negara lainnya dan menetapkan hukumannya melalui kekuasaannya. Dalam definisinya tentang Imperialisme dilakukan dengan cara menguasai ekonomi dan finansialnya.
Imperialisme menurut Lenin yaitu sebuah sistem ekonomi politik. Artinya adalah dalam imperialisme terdapat proses ekonomi yang diwujudkan melalui keputusan politik oleh pihak yang melakukan penjajahan.
- c) Henry Pratt Fairchild
Sedangkan menurut Henry Pratt Fairchild, Imperialisme adalah praktek perluasan suatu negara dengan menguasai negara lain. Hal ini dilakukan dengan cara mencaplok wilayah di sekitarnya secara paksa dengan mengambil daerah dan tanah jajahan.
2. Imperialisme Berdasarkan Sejarah Kemunculannya
Imperialisme dikenal pertama kali pada abad XIX. Pada saat itu di Inggris seorang perdana menteri bernama Disraeli melakukan politik perluasan kerajaan Inggris. Politik tersebut mendapatkan pertentangan dari golongan oposisi yang khawatir tujuannya dapat menimbulkan krisis internasional.
Kata imperialis maupun imperialisme ini awalnya merupakan sebutan bagi golongan oposisi yang disebut dengan Empire. Hal ini untuk membedakan golongan Disraeli dengan golongan oposisinya. Kemudian maknanya bergeser menjadi arti yang lebih luas seperti yang kita ketahui sekarang.
3. Imperialisme Secara Etimologi
Kata Imperialisme berasal dari bahasa latin yaitu imperare yang memiliki makna memerintah. Sedangkan hak untuk memerintah dikatakan sebagai imperium. Adapun orang yang diberikan hak untuk memerintah adalah imperator.
Lazimnya imperium diberikan kepada raja, sehingga raja disebut sebagai imperator dan kerajaannya disebut sebagai imperium. Dimana pada zaman dahulu kebesaran seorang raja dilihat dari seberapa luas wilayah kekuasaannya.
Sehingga raja-raja pada zaman dahulu melakukan perluasan wilayah kerajaan nya dengan mencaplok negara-negara lainnya. Maka tindakan tersebut dapat diartikan sebagai imperialisme seperti yang diketahui oleh kebanyakan orang saat ini dan ditambahkan dengan pengertian lainnya.
Jenis Imperialisme
Berdasarkan pengertian Imperialisme di atas, dapat kita ketahui bahwa Imperialisme adalah sebuah tindakan menguasai secara paksa seluruh dunia untuk kepentingan imperium. Adapun Imperialisme dibagi menjadi 2 jenis yaitu berdasarkan waktu dan tujuannya, berikut ini penjelasannya.
1. Imperialisme Berdasarkan Waktu
Berdasarkan waktu, imperialisme dibagi menjadi dua bagian yaitu imperialisme kuno dan imperialisme modern. Keduanya memiliki perbedaan berdasarkan hal yang melatar belakangi penjajahan tersebut terjadi. Untuk mengetahuinya secara detail berikut ulasannya.
- a. Imperialisme Kuno
Imperialisme kuno merupakan tindakan penjajahan yang dilakukan oleh suatu negara terhadap negara lain dengan menyebarkan agama (gospel), mendapatkan kekayaan (gold), dan menambah kekuasan atau kejayaan (glory). Penjajahan ini dipelopori oleh bangsa Spanyol dan Portugal.
- b. Imperialisme Modern
Sedangkan Imperialisme modern lebih menitik beratkan pada kemajuan ekonomi. Penjajahan era modern ini berlangsung setelah tercetusnya revolusi industri. Pada saat itu terjadi industri besar-besaran yang membutuhkan pasokan bahan mentah dan pasar yang lebih luas.
Sehingga negara-negara Barat mulai mencari wilayah jajahan yang dapat dijadikan sebagai sumber untuk ketersediaan bahan mentah serta pasar untuk hasil industri. Selanjutnya daerah tersebut dijadikan sebagai tempat penanaman modal untuk kapital surplus.
2. Imperialisme Berdasarkan Tujuan
Adapun pembagian berdasarkan tujuan maupun wilayah gerakannya Imperialisme adalah bentuk penjajahan dalam sektor politik, ekonomi, kebudayaan, dan militer. Dimana pada sektor ini memungkinkan bagi imperator memperoleh keuntungan di dalamnya.
- 1. Imperialisme Politik
Bentuk imperialisme ini bertujuan untuk menguasai segalanya dari negara jajahan. Akan tetapi, tindakan ini tidak akan ditemui di zaman modern pasalnya pemikiran masyarakat semakin kritis terhadap berbagai masalah. Sehingga memungkinkan adanya pertentangan.
Tindakan penjajahan ini umumnya bersembunyi dalam bentuk protectorate dan mandate. Protectorate adalah bentuk negara yang dikontrol oleh negara yang lebih kuat. Sedangkan mandate jika diartikan yaitu perintah atasan, perintah resmi, kekuasaan, dan mandat.
- 2. Imperialisme Ekonomi
Imperialisme Ekonomi dilakukan oleh imperialis dengan tujuan untuk menguasai sektor ekonomi dari negara jajahan. Cara ini dipilih oleh banyak negara imperialis dalam menguasai negara-negara yang memiliki kekayaan alam yang melimpah.
Khususnya jika jalan imperialisme politik sulit dilakukan maka tindakan penjajahan melalui Imperialisme ekonomi dilakukan. Mulai dari eksploitasi dan privatisasi sumber daya alam yang dimiliki negara-negara yang makmur.
- 3. Imperialisme Kebudayaan
Sedangkan Imperialisme kebudayaan ditujukan untuk mengubah pandangan dan gaya hidup suatu negara sesuai dengan kultur yang dimiliki oleh negara imperialis. Tujuannya adalah agar negara jajahannya dapat melepas nilai-nilai maupun norma yang berlaku.
Ketika negara jajahan tersebut berhasil dikuasai secara budayanya, maka akan mudah bagi negara imperialis untuk merusak berbagai hal. Mulai dari tatanan masyarakat hingga negara. Sehingga negara akan dialihkan pandangannya dan disibukan mengikuti tren dibandingkan perpolitikan.
Contoh nyata Imperialisme adalah masuknya budaya seks bebas dan minuman keras ke kawasan Asia melalui penjajahan budaya yang dilakukan Barat oleh berbagai media. Mulai dari penyebaran pornografi maupun porno aksi, dan budaya lainnya melalui media digital maupun cetak.
Cara tersebut merupakan tindakan penjajahan secara halus yang tidak akan dirasakan oleh negara yang mendapatkan gempuran budaya ini. Sehingga ketika berhasil maka sulit bagi negara itu untuk membebaskan diri kembali.
- 4. Imperialisme Militer
Imperialisme Militer dilakukan untuk menguasai kedudukan militer suatu negara dengan tujuan agar negara imperialis dapat menjamin keselamatan dan kepentingan agresif maupun ekonomi negara tersebut.
Untuk melakukan penjajahan secara militer, negara imperialis tidak harus menguasai seluruh negara. Melainkan di tempat-tempat strategis di suatu negara yang menguasai seluruh negara yang memiliki ancaman militer di dalamnya.
Latar Belakang Imperialisme
Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, bahwa penjajahan dilakukan oleh negara imperialis dengan berbagai tujuan dan cara yang dilakukan. Baik secara politik, ekonomi, budaya maupun militer. lantas apa yang mendorong negara penjajah melakukan tindakan imperialisme?
1. Glory atau Meraih Kejayaan
Sebuah ambisi menjadi negara terbesar di dunia dan menyebarkan aturan, budaya maupun kekuasaan ke negara lainnya. Hal tersebut menyebabkan negara imperialis melakukan tindakan penjajahan ke negara lainnya.
2. Racial Superiority
Imperialisme ini dipicu oleh perasaan suatu bangsa yang menganggap bangsanya lebih istimewa dan unggul di dunia. Dimana setiap negara memiliki harga diri, ketika harga diri menebal maka akan semakin pongah suatu bangsa dalam menguasai bangsa lainnya.
3. Gospel (Penguasaan Agama)
Selain motif politik dan ekonomi, Imperialisme juga sering dilakukan dengan tujuan untuk menyebarkan agama maupun ideologi. Jika dalam penyebarannya didukung oleh negara maka agama sering dijadikan sebagai tindakan pembenaran dalam melakukan imperialisme.
4. Letak Geografis yang Menguntungkan
letak geografis suatu negara juga diperhitungkan oleh pihak imperialis untuk melakukan pencaplokan wilayah. Negara yang memiliki letak strategis dalam segala aspek baik politik, ekonomi dan pertahanan dan keamanan.
5. Glory untuk Meraih Kekayaan
Dorongan ekonomi untuk memperoleh harta dan kemakmuran mendorong pihak imperialis untuk melakukan penjelajahan ke wilayah atau negara lain. faktor ini dianggap sebagai penyebab utama munculnya imperialisme, khususnya pada imperialisme modern.
Adanya keinginan untuk memperoleh kekayaan dari suatu negara dan ikut dalam perdagangan dunia. negara imperialis juga memiliki hasrat untuk menguasai perdagangan dan menjamin suburnya industri di negaranya.
Dampak Terjadinya Imperialisme
Imperialisme tentunya menyisakan sejarah yang kelam dan peradaban baru yang dibangun di atas peninggalan peradaban kaum imperialis. Sehingga negara yang terjajah akan berupaya untuk membela haknya di mata dunia. Beberapa dampak imperialisme diantaranya sebagai berikut.
1. Sistem Politik
Adanya penjajahan menimbulkan terciptanya tanah-tanah jajahan dan politik pemerasan. Negara yang terjajah akan diberlakukan aturan tertentu melalui kebijakan otonom yang memberatkan pihak pribumi dan menguntungkan kaum imperialis.
Selain pemerasan dan penjarahan, imperialisme juga menimbulkan terjadinya peperangan di berbagai wilayah yang terjajah.Hal ini dilakukan sebagai bentuk perlawanan dari kaum pribumi terhadap negara asing yang menjajah.
Ketika penjajahan terjadi, banyak hal yang berubah dari sistem pemerintahan di Nusantara. Dimana pada masa sebelum imperialisme berlaku, Indonesia menganut sistem kerajaan. Ketika penjajah menguasai bumi Nusantara perlahan sistem direstrukturisasi secara total.
Hal ini bisa dilihat pada masa pendudukan Hindia Belanda dibawah pemerintahan Gubernur Jendral Daendels. Pulau Jawa dibagi menjadi 9 provinsi dan 36 kabupaten. Kepala pemerintah di wilayah provinsi disebut dengan prefek sedangkan wilayah regentschap atau kabupaten dipimpin oleh Bupati.
Sedangkan pada wilayah kabupaten sendiri bupati juga dibantu oleh seorang patih dan setiap wilayahnya dibagi menjadi distrik yang dipimpin oleh seorang wedana. Distrik ini juga dibagi menjadi onderdistrik yang dikelola oleh asisten wedana yang saat ini kita sebut sebagai camat.
Di masa pemerintahan Jendral Raffles, pulau Jawa mengalami perkembangan dan perbaikan. Pada saat itu sistem Raffles menyatukan Belanda tahun 1905 disebut juga dengan Pax Neerlandica.
2. Sistem Ekonomi
Imperialisme tidak hanya berdampak pada aspek politik saja, melainkan juga pada sistem ekonomi yang berlaku di negeri jajahan. Seperti halnya terjadi di Indonesia, dimana pemerintah Belanda telah berhasil mereformasi sistem ekonomi tradisional pada masa itu.
Misalnya tanah-tanah milik para raja dialihkan menjadi milik pemerintahan sebagai prinsip awal Belanda untuk menjarah kekayaan negara jajahannya. Selain itu, pemerintah juga menerapkan pajak dan harga penjualan hasil bumi yang ditentukan oleh pemerintah Belanda.
Setelah tanah tersebut di alih kepemilikan, pemerintah Belanda bebas menyewakan tanah tersebut kepada swasta. Dari pendapatan tersebut pemerintah mendapatkan pajak tambahan dari pihak swasta untuk kas negara.
Contoh lainnya adalah sistem perbankan mulai diterapkan di Indonesia pada tahun 1828. Pada saat itu bank pertama didirikan di Indonesia dengan nama De Javasche Bank. Sehingga sistem ekonomi di Indonesia pun berkembang.
3. Sistem Sosial dan Budaya
Munculnya imperialisme juga berpengaruh pada bidang kebudayaan, baik dalam cara berpakaian , arsitektur, maupun kebiasaan masyarakat. Meski pada awalnya pengaruh budaya yang dibawa barat tidak diterima secara langsung oleh kaum pribumi, sehingga disesuaikan dengan kultur masyarakat.
Dalam strata sosial bangsa barat memandang kaum pribumi sebagai golongan bawah. Sehingga pribumi wajib tunduk dan patuh pada Barat. Sedangkan bangsa barat sendiri memandang orang berkulit putih berada dalam kasta tertinggi, sedangkan orang timur ada di golongan kedua.
Hal ini menimbulkan anggapan bahwa kaum pribumi tidak lebih baik dari orang barat. Sehingga mereka harus tunduk terhadap bangsa barat. Doktrin tersebut sengaja diberikan kepada masyarakat agar mereka tidak memberontak.
Sedangkan dari segi kultur atau gaya hidup, masyarakat Indonesia juga mengalami pergeseran budaya. Khususnya pada golongan atas dimana gaya barat telah mempengaruhi gaya hidup masyarakat.
Dari pemaparan diatas dapat kita simpulkan bahwa Imperialisme adalah sebuah bentuk penguasaan suatu wilayah atau negara yang dilakukan oleh negara Imperialis. Tujuannya tidak lain adalah memperoleh kejayaan dan kekayaan dengan berbagai cara.
Baca Juga Artikel Lainnya: