Hari tasyrik – Dalam agama Islam, hari-hari yang memiliki keutamaan biasanya mendapat nama istilah.
Seperti ketika kita menjalani hidup dalam setahun, selama itu ada sepuluh hari dalam 3 bulan mulia yang juga mengandung keutamaan dibandingkan hari-hari biasa lainnya.
Misalnya pada bulan Dzulhijjah. Pada bulan ini, seluruh umat Islam diperintahkan untuk melaksanakan ibadah yang tidak ada pada bulan-bulan lainnya, yaitu melaksanakan ritual kurban.
Bahkan di bulan ini ada 3 hari yang memiliki keistimewaan tersendiri selain dari 10 hari keutamaan yang disebutkan di atas.
Tiga hari istimewa ini dikenal oleh umat Islam sebagai hari Tasyrik. Penamaan hari tidak lepas dari peristiwa-peristiwa yang terkait dengannya.
Latar Belakang Penamaan Hari Tasyrik
Menurut ahli bahasa dan ahli fikih mengenai pengertian hari Tasyrik adalah tiga hari setelah masuknya Idul Adha.
Hari tasyrik ini memiliki riwayat yang menceritakan sebab akibat dari penamaan hari tersebut.
Salah satunya sebagaimana yang tertuang dalam Syarh Shahih Muslim dari seorang ulama besar mazhab Syafi’i, Imam Nawawi.
Dengan nama lengkap Al-Imam Al-Allamah Abu Zakaria Yahya bin Syaraf An-Nawawi Ad-Dimasyqi, beliau pernah mengatakan bahwa:
“ Disebut tasyrik karena kebiasaan masyarakat menyentak atau menjemur daging qurban di bawah terik matahari. Dalam hadits telah disebutkan, bahwa hari tasyrik adalah hari untuk memperbanyak dzikir, takbir, dan lain-lain. “.
Kemudian dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Nubaisyah Al Hudzali, beliau mengatakan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda:
“ Hari tasyrik adalah hari makan dan minum “. (HR Muslim).
Yang disebut hari Tasyrik adalah 3 hari setelah datangnya Hari Raya Kurban dimana umat Islam tidak diperbolehkan berpuasa selama tiga hari.
Mengingat Nabi Muhammad SAW juga melarang umatnya berpuasa pada dua Hari Raya serta pada hari Tasyrik.
نَهَى النَّبِيُّ صَلَّى اللَْمِ يَوْمِ الْفِطْرِ وَالنَّحْرِ. رواه البخاري ومسلم
Yang artinya: “Nabi SAW melarang puasa pada hari (Idul Fitri) dan Qurban (Idul Adha).” (HR. Imam Al Bukhari dan Imam Muslim).
Menurut ajaran Islam, hari Tasyrik adalah hari dzikir bagi umat Islam dimana pada hari itu para jamaah haji berada di Mina, dan pada hari itu juga dilakukan jumroh.
Kapan tanggal Hari Tasyrik?
Dalam penanggalan Arab, hari Tasyrik jatuh pada 3 hari setelah Idul Adha yang ditetapkan pada tanggal 10 Muharram.
Jadi, hari Tasyrik dalam penanggalan Islam (Hijriyah) bertepatan dengan tanggal 11, 12, hingga 13 Muharram.
Sedangkan dalam penanggalan Indonesia tahun 2023, hari Tasyrik akan masuk pada tanggal 29, 30, dan 1 Juli.
Ibnu Hajar Al-Asqolani mengatakan bahwa para ulama berbeda pendapat mengenai jumlah pada hari Tasyrik.
Sebagian ulama berpendapat bahwa hari itu ada 2 hari, kemudian pendapat ulama lain mengatakan hari tasyrik itu ada 3 hari.
Namun diantara keduanya, pendapat yang paling banyak diketahui adalah 3 hari satu. Sebagaimana hadits ini berbunyi:
وأيام التشريق ثلاثة بعد يوم النحر سميت بذلك لتشريق الناس لحوم الأضاحى فيها وهو تقديدها ونشرها في الشمس
Yang artinya : “Hari tasyrik adalah sebutan untuk tiga hari (11, 12, 13 Dzulhijjah) setelah hari nahar (10 Dzulhijjah). Dinamakan tiga hari tersebut karena pada saat itu orang sedang menjemur daging kurban yaitu menyentak dan menyebarkannya. daging di bawah terik matahari.(HR.Imam An-Nawawi).
Bukti Larangan Puasa Hari Tasyrik
Senada dengan pernyataan di atas, larangan berpuasa pada hari Tasyrik disampaikan oleh seorang sahabat Nabi yang merupakan ayah kandung dari salah satu istri Rasulullah SAW.
Umar bin Khattab pernah berkata bahwa:
هَذَانِ يَوْمَانِ نَهَى رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – عَنْ صِيَامِهِمَا يَوْمُ فِطْرِكُمْ مِنْ صِيَامِكُمْ ، وَالْيَوْمُ الآخَرُ تَأْكُلُونَ فِيهِ مِنْ نُسُكِكُمْ
Artinya: “Dua hari ini adalah hari-hari yang diharamkan Rasulullah SAW di dalamnya yaitu Idul Fitri, hari berbuka puasa. hasil pengorbananmu”. (HR. Imam Bukhari).
Melihat isi hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, maka dapat disimpulkan bahwa umat Islam telah dilarang berpuasa pada 3 hari Tasyrik.
Bahkan, mereka dianjurkan untuk memakan daging dari hewan kurban yang dilaksanakan pada Idul Adha kemarin.
Kemudian, pada hari Tasyrik masih diperbolehkan menyembelih hewan kurban. Sebagaimana bunyi hadits dari Jubair bin Muth’im Radiyallahu ‘Anhu, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:
أَيَّامُ التَّشْرِيقِ كُلُّهَا ذَبْحٌ
Dengan makna : “Setiap hari tasyrik adalah penyembelihan”. (Diriwayatkan oleh Ahmad, disahkan oleh Al-Albani dalam Sahih Al-Jami’).
Meski berbeda hari, penyembelihan yang dilakukan pada hari tasyrik ini dipandang sebagai ibadah qurban (urdhiyyah) atau memiliki nilai yang sama dengan penyembelihan yang dilakukan pada Idul Adha.
Dengan ketentuan sebagian dagingnya dibagikan kepada orang lain maka sebagian boleh dimakan atau disimpan.
Di balik larangan puasa, kita bisa menjalankan ibadah lain yang juga menjadi anjuran bagi umat Rasulullah SAW.
Anjuran Amalan Ibadah di Hari Tasyrik
Berikut beberapa amalan ibadah yang dianjurkan pada Hari Tasyrik, antara lain:
Lisan Membuat Banyak Dzikir
Dzikir juga merupakan salah satu bentuk ibadah bagi umat Islam dalam meraih ridho Allah Robbul ‘Alamin.
Dengan membaca kalimat istighfar, tasbih, tahmid, takbir, dan sejenisnya. Berikut lafadz-lafadznya:
Membaca kalimat “Istighfar”:
أَسْتَغْفِرُ الله
Latin berbunyi: “Astaghfirullah“. Yang artinya : “Aku mohon ampunan kepada Allah”. Atau Anda juga bisa membaca kalimatnya secara lengkap:
Tuhan memberkati
Latin berbunyi: “Astaghfirullahalladzi Laa Ilaha Illa Huwal Hayyul Qoyyum Wa Atubu Ilaih”. Yang artinya : “Aku memohon ampunan kepada Allah Yang tidak memiliki sesembahan selain Dia. Yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri Sendiri. Dan aku bertaubat kepada-Nya”.
Membaca kalimat “Tasbeeh”:
سبحان الله
Latin berbunyi: “Subhanallah”. Yang artinya : “Maha Suci Allah”. Serta membaca kalimat “Tahmid”:
الحمد لله
Latin berbunyi: “Alhamdulillah”. Yang artinya : “Alhamdulillah”. Kemudian melafalkan kalimat takbir yang biasa dikumandangkan dalam adzan.
Membaca kalimat “Takbir”:
Tuhan memberkati
Latin berbunyi: “Allah Maha Besar”. Yang artinya : “Allah Maha Besar”.
Banyak berdoa
Selanjutnya amalan yang sangat dianjurkan saat memasuki hari Tasyrik adalah dengan mengulurkan tangan sambil memohon ampun kepada Allah atas kesalahan dan dosa yang telah dilakukan.
Karena konon hari tasyrik adalah waktu yang tepat untuk sholat. Karena diisi dengan kebajikan sejak awal hari bahkan sampai akhir.
Pemotongan hewan kurban
Selain Idul Adha, umat Islam juga dapat melaksanakan penyembelihan hewan kurban pada tiga hari Tasyrik.
Hal ini menjadi anjuran bagi mereka yang belum sempat berkurban pada Hari Raya Kurban 10 Muharram sebelumnya.
Takbiran Setelah Sholat Lima Hari
Adapun amalan yang bisa kita sebagai umat muslim lakukan di hari Tasyrik yaitu dengan membaca takbir saat selesai sholat fardhu.
Seperti takbiran dalam rangka menyambut Idul Adha.
Penutupan
Demikian penjelasan tentang Hari Tasyrik yang jatuh pada tanggal berapa dapat saya sampaikan pada halaman artikel ini. Semoga konten pendidikan yang disusun kata demi kata kemudian menjadi sebuah kalimat yang disusun dalam bentuk paragraf, hal ini dapat bermanfaat bagi Anda maupun orang-orang di sekitar Anda.
Saya mengucapkan terima kasih telah mengunjungi artikel Hari Tasyrik ini, semoga apa yang dituliskan disini dapat membantu anda. Sampai jumpa di pembahasan selanjutnya.
Baca juga: