Pengertian Metafora Angka
Majas Metafora merupakan salah satu jenis majas yang termasuk dalam kategori pembanding. Secara bahasa, bahasa kiasan berasal dari bahasa Yunani Modern, yang berasal dari kata meta yang berarti perubahan dan untuk yang berarti membawa.
Sedangkan berdasarkan istilah :
Metafora majas adalah bentuk yang tersusun dari kata atau frasa yang tidak memiliki arti tetapi mewakili sesuatu atau tujuan secara implisit (tidak jelas), karena kata atau frasa tersebut memiliki kesamaan dan/atau perbandingan dengan makna sebenarnya.
Contoh Majestic Metaphors
- Kita dapat menemukan contoh metafora paling sederhana dalam kalimat api yang menghanguskan untuk merepresentasikan api. (Karena api cenderung berwarna merah dan bagus (hebat dalam membakar).
- Atau dalam kalimat yang lapang untuk mengungkapkan kesabaran. (Karena bidang karakternya lebar, lebar, menyebar). Jadi, dalam dada yang lebar, amarah hanya memakan sedikit ruang.
Selain contoh kiasan bahasa kiasan di atas, kami telah mencantumkan beberapa lainnya di sini yang mungkin Anda perlukan untuk tugas sekolah atau cerita pendek:
- Semalam rumah Pak Bolot dimakan kobaran api merah, tetangga segera berbondong-bondong membawa seember air untuk memadamkannya. (juara merah: api)
- Meski kalah lagi, Erik yang mewakili Indonesia di olimpiade matematika internasional tetap toleran dan menyusun rencana untuk olimpiade selanjutnya. (luas: sabar)
- Tikus-tikus kantor ini tidak pernah jera, apa mungkin karena hukum di negara kita begitu tumpul sehingga hukumannya hanya dongeng belaka? (tikus kantor: koruptor)
- Anton Bihepi. Ia adalah anak emas dalam keluarga karena prestasinya melebihi saudara-saudaranya yang lain, meski usianya baru 17 tahun. (Anak emas: orang yang paling dicintai/dicintai)
- Kang Jahid Dikabarkan Menikahi Bunga Desa Sukapura, Benarkah? Jika itu benar, dia sangat beruntung. (Bunga desa: gadis tercantik di desa)
Pengertian Majas Personifikasi
Secara umum pengertian majas personifikasi adalah gaya bahasa dalam karya sastra yang memberikan sifat manusia (manusia) kepada benda mati atau makhluk hidup yang bukan manusia (binatang, tumbuhan), sehingga dapat bertindak seolah-olah bertingkah laku. seperti manusia.
Pendapat lain mengatakan bahwa makna majas personifikasi adalah gaya bahasa yang memberikan suasana atau sifat manusia pada benda mati sehingga benda tersebut dianggap hidup dan dapat berperilaku seperti manusia.
Secara bahasa, istilah “Personifikasi” berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu Prosopopoeia berarti memanusiakan. Penggunaan majas personifikasi ini banyak dijumpai dalam berbagai karya sastra, baik puisi, cerpen, novel, dan sebagainya.
Contoh Gaya Bahasa Personifikasi
Untuk lebih memahami gaya bahasa ini, kita perlu memperhatikan beberapa contoh penggunaannya dalam kalimat. Beberapa contoh majas personifikasi adalah sebagai berikut:
1 | Makanan panas dan pedas yang dikunyah wanita itu akhirnya membakar lidahnya. |
2 | Badai mengamuk menghancurkan pemukiman di sekitarnya. |
3 | Butir-butir beras menangis tersedu-sedu setelah dibuang ke tempat sampah. |
4 | Peluit panjang wasit akhirnya mengakhiri pertandingan sepak bola. |
5 | Hidangan pedas di warung menggugah selera para tamu. |
6 | Hujan malam ini memeluk mereka yang bersedih karena jomblo. |
7 | Sore itu langit bersedih dan menangisi bumi. |
8 | Hari ini matahari sudah mulai tertidur dan digantikan oleh bulan. |
9 | Dinginnya malam hujan menusuk tulangku. |
10 | Ayam jago merah akhirnya melahap pemukiman penduduk yang dilaluinya. |
11 | Aroma masakan mama pagi ini menggoda tetangga sekitar rumah. |
12 | Nyiur melambai ke arahku seolah tak ingin aku meninggalkan pantai. |
13 | Terik matahari sore itu membakar kulit tangan wanita cantik itu. |
14 | Daun-daun pepohonan berbisik pelan tertiup angin. |
15 | Badai tsunami menyapu bersih rumah-rumah yang dilaluinya. |
Demikian artikel dari dosenspintar.com tentang Tokoh Metafora dan Personifikasi, Semoga artikel ini bermanfaat bagi anda semua.
Baca juga: