Diferensiasi Sosial Pengertian, Ciri-Ciri, Contoh Dll (Lengkap)

Ada berbagai istilah yang digunakan untuk menggambarkan diferensiasi sosial. Beberapa contohnya adalah diferensiasi sosial dan keragaman sosial. Kata keragaman sosial jauh lebih cocok untuk menggambarkan kata diferensiasi daripada kata perbedaan sosial.

Apa yang dimaksud dengan keragaman sosial? Sebenarnya keragaman sosial ini sangat sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Hampir semua yang ada di sekitar manusia memiliki keragaman yang beragam. Contohnya adalah keberagaman agama dan gender.

Di sekitar Anda pasti banyak orang yang berbeda agama, baik laki-laki maupun perempuan. Tapi sebenarnya, Apa maksudmu dengan kata keragaman sosial ini? Jenis keragaman apa yang sering dijumpai dalam kehidupan sosial?

Memahami Pengertian Diferensiasi atau Keanekaragaman

Memahami Pengertian Diferensiasi atau Keanekaragaman

Secara umum, diferensiasi adalah perbedaan. Dalam kehidupan sosial, kata diferensiasi menunjukkan perbedaan anggota masyarakat. Bedanya mendatar. Artinya, pembeda itu tetap memiliki tingkatan atau derajat yang sama.

Contohnya adalah perbedaan etnis di Indonesia. Ada banyak suku di negeri ini, seperti suku Jawa, Betawi, Bugis, dan sebagainya. Semua suku ini berbeda tetapi tidak ada yang lebih unggul, semuanya sama atau sederajat. Pahami juga arti diferensiasi menurut para ahli.

Soerjono Soekanto menjelaskan pengertian diferensiasi. Diferensiasi sosial merupakan bentuk variasi prestise, kekuasaan, dan kerja kelompok dalam masyarakat. Dengan kata lain, diferensiasi menunjukkan keragaman yang ada dalam suatu bangsa.

Diferensiasi ini juga dapat terjadi karena suatu kelompok atau individu secara fisik atau biologis berbeda. Perbedaan tersebut muncul sejak awal dan dibedakan berdasarkan keturunannya.

Ciri ciri Keanekaragaman Sosial

Karakteristik Keanekaragaman Sosial

Konsep perbedaan sosial memiliki berbagai perbedaan atau karakteristik. Setidaknya ada tiga ciri yang dimiliki oleh keragaman sosial. Ketiga ciri tersebut adalah ciri budaya, ciri sosial, dan ciri fisik. Lihat semua fitur ini di bawah ini.

1. Karakteristik budaya

Kebhinekaan merupakan ciri khas yang memiliki hubungan dengan adat dan budaya masyarakat di suatu daerah atau negara. Setiap budaya memiliki keunikan dan keindahannya masing-masing dan tidak bisa dibandingkan dengan budaya lain.

Di Indonesia, terdapat banyak sistem budaya. Keseluruhan sistem budaya tersebut menjadi ciri khas bagi setiap daerah. Contohnya adalah budaya pernikahan orang Batak yang tidak sama dengan budaya pernikahan orang Jawa. Keduanya sangat unik dan memiliki ciri khas masing-masing.

2. Karakteristik sosial

Ciri kedua terkait dengan fungsi masing-masing individu dalam setiap aspek kehidupan sosial. karakteristik sosial yang dimiliki fungsi berkaitan dengan pekerjaan atau profesi masing-masing individu.

Semua jenis profesi atau pekerjaan yang dipilih individu memiliki fungsi yang bervariasi. Profesi dan pekerjaan tersebut dipilih oleh setiap individu sesuai dengan bakat, minat, dan keahlian masing-masing individu.

3. Ciri fisik

Kemudian ada ciri-ciri fisik, yaitu ciri-ciri yang berhubungan dengan bentuk hidung, bentuk rambut, warna mata, warna kulit, ras, dan lain-lain. Intinya, ciri yang satu ini bisa terlihat dengan jelas karena bisa dilihat dari penampilan masing-masing individu.

Setiap individu memiliki ciri dan ciri fisik serta keunikan yang berbeda-beda. Ciri-ciri tersebut dapat menjadi pembeda. Perbedaan setiap individu tidak dapat dijadikan sebagai faktor untuk menentukan ras mana yang lebih baik dari ras lainnya.

Diferensiasi Sosial dalam Berbagai Jenis

Diferensiasi Sosial dalam Berbagai Jenis

Seperti ciri-ciri keragaman sosial, jenis-jenis keragaman sosial juga terbagi menjadi tiga. Tiga jenis keragaman sosial adalah diferensiasi tingkat, diferensiasi fungsional, dan diferensiasi budaya. Pelajari tentang ketiga jenis perbedaan sosial di bawah ini.

1. Diferensiasi budaya

Jenis diferensiasi sosial Yang pertama adalah diferensiasi budaya. Tipe ini muncul karena adanya aturan untuk berperilaku secara tepat dan berbeda dalam situasi tertentu. Aturan perilaku ini dikenal sebagai norma.

Tujuan diferensiasi budaya ini adalah untuk mengatur tatanan sosial dalam hidup berdampingan. Aturan perilaku mungkin berbeda di berbagai bidang. Aturan perilaku di satu area mungkin tidak berlaku di area lain.

2. Diferensiasi fungsional

Jenis berikutnya adalah Pembagian kerja. Pembagian ini muncul ketika ada individu atau orang yang melakukan pekerjaan yang berbeda atau berbeda. Hal ini dapat dilihat pada lembaga sosial. Berbagai perbedaan atau pembagian tugas dapat terjadi dalam satu institusi.

Pembagian kerja atau pembagian tugas yang berbeda membuat setiap individu mampu melaksanakan kewajiban. Kewajiban tersebut akan sesuai dengan fungsi masing-masing individu. Misalnya, dalam sebuah perusahaan terdapat berbagai pekerja dengan berbagai peran atau pekerjaan.

3. Diferensiasi peringkat

Diferensiasi yang satu ini dapat terjadi karena ketimpangan distribusi jasa atau barang di suatu wilayah. Terjadinya ketimpangan dapat menyebabkan suatu jasa atau barang memiliki harga yang berbeda.

Perbedaan harga yang terjadi di suatu daerah dapat terjadi akibat distribusi jasa atau barang yang harus melalui lebih dari satu pihak. Perbedaan jumlah dealer ini dapat mempengaruhi harga jasa dan barang ketika tiba di tempat tujuan.

Diferensiasi Sosial Dalam Berbagai Bentuk

Diferensiasi Sosial dalam Berbagai Bentuk

Pada dasarnya masyarakat dapat dibedakan menurut berbagai kriteria. Karakteristik bukanlah satu-satunya hal yang membedakan orang. Hal lain yang dapat membedakan suatu masyarakat adalah bentuk keragaman sosialnya. Beberapa bentuk keragaman sosial dapat ditemukan di bawah ini.

1. Profesi

Membentuk Keberagaman yang pertama adalah perbedaan pekerjaan atau profesi dalam masyarakat sesuai dengan fungsi masing-masing individu. Profesi merupakan kegiatan yang membutuhkan keahlian khusus. Setiap profesi tidak dapat dibandingkan atau digunakan untuk menentukan derajat setiap individu.

Berbagai profesi dalam kehidupan bermasyarakat memiliki pelayanan yang berbeda-beda bagi kehidupan. Profesi dokter mungkin terlihat lebih baik daripada profesi tukang listrik. Tapi tanpa tukang listrik, rumah sakit tidak bisa beroperasi, dokter tidak bisa bekerja.

Artinya, setiap profesi sangat penting dalam kehidupan masyarakat. Perbedaan profesi bukan berarti suatu pekerjaan lebih rendah derajatnya dari pekerjaan lain.

2. Agama

Setiap individu biasanya memiliki agamanya masing-masing. Agama berfungsi sebagai pedoman dalam kehidupan. Tidak ada tingkatan agama sehingga suatu agama tidak dapat dijadikan sebagai faktor yang menentukan derajat setiap individu.

Setiap individu memilih untuk menganut suatu agama. Artinya, individu harus siap dan meyakini bahwa agama yang dianutnya adalah agama yang benar. Artinya, setiap agama tidak bisa dibandingkan. Setiap agama mengajarkan dan mengatur kebaikan.

Agama juga akan mengatur hubungan antar manusia dan hubungan antara manusia dengan Tuhan yang diyakininya. Di Indonesia terdapat banyak agama yang diakui dan dianut oleh masyarakat.

3. Ras

Membentuk diferensiasi sosial yang berikutnya adalah ras. Setiap individu lahir dari orang tua yang memiliki latar belakang ras tertentu. Dan setiap ras memiliki ciri fisik yang unik dan berbeda. Tidak ada ras yang nilainya lebih unggul dari ras lainnya.

Membedakan setiap individu dan menilai derajat setiap individu berdasarkan ras termasuk dalam tindakan diskriminasi. Ada beberapa ras di dunia yang harus Anda ketahui:

Nama Ras Informasi
negroid Memiliki ciri fisik yang biasanya dimiliki oleh penduduk asli wilayah Afrika dan sebagian Asia.
Kaukasoid Memiliki ciri fisik yang biasanya dimiliki oleh penduduk asli Asia Utara dan Eropa.
mongoloid Memiliki ciri fisik seperti mata sipit, rambut lurus, bibir tipis, dan kulit kuning.
Australoid Memiliki ciri fisik seperti tubuh berukuran sedang, mata hitam, rambut keriting, kulit gelap, dan bibir tebal.

4. Etnisitas

Bentuk keragaman sosial selanjutnya adalah etnisitas. Suatu kelompok etnis dapat dibentuk berdasarkan kesadaran masing-masing individu. Kesadaran tersebut ditandai dengan munculnya kesatuan dalam pola perilaku, ciri, asal-usul, budaya, dan adat istiadat.

Suku bangsa di Indonesia memiliki jumlah yang sangat banyak. Setiap suku bangsa memiliki karakteristik dan keunikan yang berbeda-beda. Artinya, etnis bukanlah kriteria yang menunjukkan bahwa seseorang memiliki derajat yang lebih rendah karena berasal dari kelompok etnis tertentu.

Setiap suku bangsa di Indonesia memiliki derajat, harkat, dan status yang sama. Semua suku bangsa di Indonesia juga dijamin oleh konstitusi hukum yang sama.

5. Klan

Membentuk diferensiasi sosial berikutnya adalah unit sosial yang anggotanya memiliki hubungan kekerabatan. Anggota bergabung dengan klan karena mereka memiliki hubungan silsilah, garis keturunan, atau darah.

Kelompok kekerabatan berdasarkan garis keturunan yang berasal dari pihak ibu disebut kelompok matrilineal. Dan kelompok kerabat yang berasal dari garis keturunan ayah adalah kelompok patrilineal.

Contoh diferensiasi sosial berdasarkan marga adalah masyarakat Batak yang hingga saat ini masih memiliki sistem marga. Nama belakang anak biasanya akan diperoleh dari ayah.

6. Jenis Kelamin

Bentuk keragaman sosial yang paling umum adalah perbedaan gender. Bentuk keanekaragaman yang satu ini sama dengan beberapa bentuk yang lain, yaitu tidak dapat menunjukkan perbedaan dari segi tingkatannya. Perbedaan berlaku secara horizontal.

Perempuan dan laki-laki memiliki derajat dan kedudukan yang sama. Perbedaan perempuan dan laki-laki bersifat horizontal dan hanya menyangkut sifat dan perbedaan bentuk kelamin. Meski begitu, fisik laki-laki biasanya lebih kuat dari fisik perempuan.

Namun pandangan fisik ini tidak bisa dijadikan patokan dalam menilai derajat laki-laki dan perempuan. Perbedaan fisik terjadi karena kecenderungan alami pada wanita dan pria.

Beberapa Contoh Diferensiasi

Beberapa Contoh Diferensiasi

Setelah belajar Apa itu diferensiasi serta macam-macam jenis, bentuk dan ciri-ciri diferensiasi, simak juga beberapa contoh diferensiasi. Dengan mempelajari beberapa contoh, Anda akan lebih memahami perbedaan sosial.

Jenis perbedaan Contoh perbedaan
Warna kulit Coklat, hitam, tan, zaitun, putih, dan sebagainya.
Agama Konfusianisme, Budha, Hindu, Kristen, Islam.
klan suku Situmorang, Siahaan, Nainggolan, Sinaga, dan lainnya.
Suku Sunda, Madura, Batak, Jawa, Sunda, Bugis, dan sebagainya.
Pekerjaan/profesi Pekerja, pengusaha, pemegang saham, karyawan, dan lain-lain.
kebiasaan Adat Batak, Adat Bali, Adat Sunda, Adat Jawa, dan sebagainya.

Beberapa contoh perbedaan sosial di atas adalah yang ada di Indonesia. Setiap negara lain juga memiliki keragaman atau perbedaan sosial.

Dengan mempelajari jenis, bentuk, ciri, dan makna diferensiasi sosial, Anda akan mengerti bahwa perbedaan dan keragaman itu sangat penting. Keberagaman ini tidak boleh dijadikan patokan untuk menentukan mana yang lebih unggul atau lebih rendah karena semuanya sama.

Baca Juga Artikel Lainnya :