Contoh Soal dan Jawaban BEP Terbaru 2023

Contoh Soal BEP – Hallo sobat dosenspintar.com kembali penulis share artikel yang kali ini akan membahas tentang contoh soal BEP antara lain Rumus BEP, Konsep Break Even Point, Pengertian BEP, Faktor Peningkat BEP, Contoh Kasus BEP dan Solusinya serta Caranya untuk menurunkan BEP. Pembahasan yang dapat Anda pahami adalah sebagai berikut.

Contoh Soal BEP
Contoh Soal BEP

Definisi BEP

Pengertian Break Even Point adalah suatu kondisi beroperasinya suatu badan usaha yang tidak menghasilkan keuntungan, juga tidak akan menimbulkan kerugian. Dalam bahasa sederhana: GENAP (pendapatan = beban). Break Even Point yang sering disingkat BEP untuk penyebutannya sehingga mudah digunakan oleh kebanyakan orang.

rumus BEP

Menghitung Jumlah Unit Yang Harus Terjual Agar BEP

Titik Impas (dalam Unit) = Biaya Produksi Tetap / (Harga Jual per Unit – Biaya Variabel per Unit)

Atau

Break Event Point (dalam Unit) = Biaya Tetap Produksi / Margin Kontribusi per unit

Menghitung Jumlah Rupiah Penjualan yang Perlu Diterima untuk BEP

Titik Impas (dalam Rupiah) = Biaya Produksi Tetap / (Harga per Unit – Biaya Variabel per Unit) x Harga per Unit

Atau

Titik Impas (dalam Unit) = Biaya Produksi Tetap / Margin Kontribusi per unit x Harga per Unit

Informasi :

BEP (dalam Satuan) = Q

BEP (dalam Rupiah) = P

Biaya Tetap = biaya dengan jumlah tetap (baik yang sudah berproduksi maupun tidak)

Variable Cost = biaya-biaya yang jumlahnya meningkat ke arah peningkatan jumlah produksi misalnya bahan baku, bahan baku penolong, kebutuhan listrik, saluran bahan bakar, dll.

Harga jual per unit = harga jual barang atau jasa per unit yang telah diproduksi.

Biaya Variabel per unit = total biaya variabel per Unit (TVC/Q)

Margin Kontribusi per unit = harga jual per unit – biaya variabel per unit

Download Soal BEP Terbaru

Konsep Titik Impas

Perhitungan atau penutupan BEP ini bergantung pada konsep yang didasarkan pada asumsi yang digunakan dalam proses tersebut. Menurut Susan Irawati dalam bukunya “Manajemen Keuangan” asumsi dasar yang akan digunakan dalam BEP adalah sebagai berikut:

  1. Biaya yang akan terjadi pada suatu perusahaan harus diklasifikasikan menjadi biaya tetap dan biaya variabel.
  2. Biaya variabel yang secara total berubah sesuai dengan perubahan volume, sedangkan biaya tetap tidak akan berubah secara total.
  3. Total biaya tetap tidak akan berubah walaupun ada perubahan aktivitas, sedangkan biaya tetap per unit akan bervariasi.
  4. Harga jual per unit konstan selama periode yang dianalisis.

Faktor Peningkat BEP

Faktor penguat BEP ada berbagai faktor yaitu.

Peningkatan Penjualan

Ketika penjualan melonjak itu berarti ada permintaan yang jauh lebih tinggi. Perusahaan kemudian harus memproduksi lebih banyak produknya untuk memenuhi permintaan baru ini, yang pada gilirannya meningkatkan BEP untuk menutupi biaya tambahan.

Peningkatan Biaya Produksi

Bagian tersulit dari proses menjalankan bisnis adalah ketika penjualan atau permintaan produk akan tetap sama sedangkan harga untuk biaya variabel akan meningkat, seperti harga bahan baku. Ketika itu terjadi, BEP juga akan meningkat karena adanya biaya tambahan. Selain biaya produksi, biaya lain yang dapat meningkat antara lain sewa gudang, kenaikan upah beberapa karyawan, atau tingkat utilitas yang lebih tinggi.

Perbaikan Peralatan

Ketika jalur produksi terputus-putus, atau bagian dari jalur perakitan rusak, BEP mengalami berbagai peningkatan karena jumlah unit yang ditargetkan tidak diproduksi dalam kerangka waktu yang direncanakan. Kegagalan peralatan juga akan berarti biaya operasi yang lebih tinggi dan, karenanya, titik impas yang lebih tinggi.

Cara Menurunkan BEP

Adapun cara menurunkan BEP, ada dua cara diantaranya.

Menaikkan Harga Produk

Meski cara ini kemungkinan berhasil, namun tidak semua pengusaha berani mengambil keputusan berisiko ini. Hal ini karena ketika harga produk dinaikkan, maka akan berdampak pada berbagai permintaan pelanggan yang kemungkinan besar juga akan mulai menurun.

Menggunakan Outsourcing

Keuntungan dari perusahaan dapat ditingkatkan ketika bisnis beralih menggunakan sistem outsourcing. Ini karena mendelegasikan beberapa tanggung jawab ke sistem outsourcing sebenarnya dapat membantu mengurangi biaya produksi saat volume produksi meningkat.

Contoh Perkara dan Penyelesaian BEP

Berikut 2 contoh pertanyaan dan pembahasan terkait kasus BEP, yaitu.

Contoh Soal 1

Perusahaan Sinar Mas merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan oven. Akuntan manager dari perusahaan tersebut dibebani tugas untuk dapat menghitung jumlah oven yang harus terjual guna mengimbangi biaya operasional yang sudah tercatat sebanyak 70 juta. Sedangkan laba bersih yang diinginkan dari awal untuk perusahaan adalah 30 juta.

Sedangkan diketahui

Total biaya tetap = 70.000.000

Biaya variabel per unit = 30.000

Harga jual per unit = 70.000

Keuntungan yang diinginkan = 30.000.000

diminta :

BEP dan Margin Produksi

Menjawab :

BEP dalam unit = Biaya Tetap Produksi : Margin Kontribusi per unit

= 70.000.000 : (Harga jual per unit – Biaya variabel per unit)

= 70.000.000 : (70.000 – 30.000)

= 70.000.000 : 40.000

= 1750 satuan

Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa agar tidak merugi, perusahaan Sinar Mas harus mampu menjual 2.000 unit oven. Namun, jumlah ini adalah jumlah minimum agar Anda dapat mencapai titik impas, tetapi belum menghasilkan keuntungan. Selanjutnya, tugas akuntan adalah mengubah data menjadi mata uang,

BEP dalam rupiah = Harga jual per unit x BEP unit

= 70.000 x 1.750 satuan

= 122.500.000

Pemilik usaha harus memahami Break Even Point (BEP) untuk dapat menetapkan target minimal penjualan harian atau untuk penjualan bulanan. Penetapan target harus disesuaikan dengan kemampuan yang ada. Untuk mengetahui titik impas, pemilik usaha sendiri harus memahami target penjualan yang harus dicapai dalam siklus ini. Dengan demikian, pemilik usaha dapat mengantisipasi kemungkinan untung dan rugi.

Contoh Soal 2

Sebuah perusahaan memiliki data berikut:

Kapasitas normal 200.000 unit

Biaya tetap Rp 12.000.000,00

Biaya variabel Rp 135,00 per unit

Harga jualnya adalah Rp 225,00 per unit

Diminta:

  1. Buatlah BEP dalam nominal rupiah, satuan, dan persentase kapasitas!
  2. Margin rasio keamanan jika kapasitas operasi normal!
  3. Berapa BEP jika harga jual turun Rp 25,00!
  4. Berapa penjualan yang harus dilakukan untuk memperoleh keuntungan: Rp 3.000.000,00 berdasarkan data a dan data c!
  5. BEP dalam rupiah jika biaya turun sebesar Rp. 2.000.000!

Menjawab :

  1. Break Event Point = biaya tetap 1-(VC/harga Jual) = Rp 12.000.0001-135225 = Rp 12.000.0000,4 = Rp. 30.000.000

Untuk Satuan = Rp. 30.000.000/225 = 133.330 unit

Persentase = 133.330 unit/200.000 unit x 100% = 66,6%

  1. Persentase margin penjualan = 100%-66,6% = 33,3%

Jika dinyatakan dalam rupiah = 33,3%(200.000 x Rp.225) = Rp. 15.000.000

  1. BEP Biaya Tetap1-(VC/Harga Jual) = Rp 12.000.0001- (135200) = Rp 12.000.0000.325 = Rp 37.000.000
  2. Jumlah unit yang dibutuhkan (Rp. 12.000.000 + Rp. 3.000.000)/0,4 = Rp. 37.500.000
  3. Jumlah Unit (Rp.12.000.000 + Rp.3.000.000)/0,325 = Rp. 46.100.000

Unduh Contoh Soal (BEP) + Jawaban

Di bawah ini kami telah menyiapkan beberapa contoh soal BEP dan jawaban yang dapat Anda pelajari dengan mudah, beberapa soal BEP pilihan ganda lengkap.

Download Soal BEP Terbaru

Demikianlah artikel tentang Contoh Soal BEP. Semoga bermanfaat dan dapat memudahkan anda dalam memahami materi serta dapat membantu anda memperdalam pemahaman konsep BEP.

Baca juga: