Contoh Puisi Lama – Pengertian, Ciri, Mantra, Singkat

Contoh Puisi Lama – Halo sobat dosenspintar.com pada kesempatan kali ini penulis akan membagikan artikel yang membahas tentang Contoh Puisi Lama. Jadi tahukah kamu apa itu puisi lama? Apa bedanya dengan puisi masa kini? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kamu bisa melihat pembahasan terlengkap tentang Contoh Puisi Lama di bawah ini.

Contoh Puisi Lama
Contoh Puisi Lama

Memahami

Puisi lama pada umumnya adalah puisi yang terikat aturan dalam hal bait, rima, dan suku kata. Setiap jenis puisi lama memiliki susunan yang berbeda dengan jenis lainnya.

Berbeda dengan berbagai kasus puisi baru yang tidak terlalu mempedulikan syarat dan ketentuan seperti puisi lama.

Baca juga: Definisi Puisi

Jenis Puisi Lama

Berikut adalah penjelasan tentang jenis-jenis puisi lama yang akan diuraikan di bawah ini.

Gurindam

Gurindam adalah salah satu puisi yang akan dibuat secara singkat atau padat.

Ciri-ciri gurindam adalah:

  • Punya sajak aa.
  • Setiap baris mewakili konten.
  • Setiap baris terdiri dari dua baris.
  • Setiap baris terdiri dari 8-12 suku kata.

puisi

Tipe ini lebih berorientasi naratif. Mengenai berbagai aturan itu sendiri, sebagai berikut.

Setiap baris berisi berkorelasi.
Sajak aaa.
Setiap baris ada empat baris.
Setiap baris memiliki 8-12 suku kata.

Dimensi

Tidak ada keuntungan khusus untuk mantra. Bisa dikatakan puisi lama yang memiliki kekuatan magis merupakan jenis puisi lama yang akan dikembangkan pertama kali. Satu-satunya ciri mantra adalah adanya beberapa kata yang harus diulang untuk memberikan berbagai sugesti kepada pendengarnya.

seloka

Dilihat dari gambaran strukturnya, jenis puisi lama ini sangat mirip dengan rima. Yang paling khas dari kedua uraian tersebut adalah posisi isinya. Berikut adalah fitur lain yang tersedia dari Seloka.

  • Setiap baris adalah isi dari puisi itu.
  • Dengan sajak abab
  • Setiap ruangan setidaknya memiliki empat baris, yang bisa lebih seragam.
  • Setiap baris terdiri dari 8-12 suku kata.

Talib

Talibun adalah sejenis puisi lama yang berbentuk sajak, namun memiliki baris yang lebih panjang. Berikut aturannya:

  • sajak abcbc.
  • Separuh baris bait yang semula berupa sampul, kemudian dilengkapi dengan isinya.
  • Setiap bait berjumlah genap baris, tetapi lebih dari empat.
  • Jumlah suku kata per baris bervariasi dari 8 hingga 12.

merah tua

Memiliki syarat yang tidak jauh berbeda dengan pantun, karmina yang mungkin merupakan jenis pantun pendek. Ciri-cirinya sendiri tidak akan jauh berbeda dengan kumpulan pantun, sebagai berikut.

  • Rima ditemukan dalam setiap kalimat dalam bentuk model abab
  • Kalimat pertama pada baris pertama identik dengan kalimat pertama pada baris kedua, begitu juga dengan kalimat berikutnya pada setiap baris.
  • Baris pertama adalah sampiran, sedangkan baris kedua ada isinya.
  • Setiap baris memiliki dua baris.
  • Setiap baris memiliki 8-12 suku kata

Pantun

Puisi lawas semacam ini tentu tidak asing lagi bagi Anda. Berasal dari kata Pantun yang berasal dari bahasa Minangkabau, jenis ini pada mulanya digunakan untuk dapat membangun hubungan dengan masyarakat. Adapun ciri-cirinya, sebagai berikut:

  • Baris pertama dan kedua yang berisi sampiran adalah kata pembuka yang tidak atau bahkan kurang berhubungan dengan apa maksud dari puisi tersebut.
  • Baris ketiga dan keempat berisi kumpulan isi puisi tersebut.
  • Setiap baris memiliki empat baris.
  • Setiap baris memiliki 8-12 suku kata.
  • Menggunakan pantun yaitu abab

Contoh Puisi Lama

Berikut ini adalah contoh berbagai puisi lama, yang diuraikan di bawah ini.

Contoh Puisi Lama Gurindam

Contoh Puisi Lama Gurindam

Ketika Anda mempelajari buku itu
Jadi, Anda harus bisa mematuhi apa yang akan menjadi etiket

Ketika Anda belajar
Ia harus rajin dan sabar

Jika Anda belajar untuk mendapatkan keuntungan
Tidak hanya mendapatkan ijazah

Pengetahuan tidak hanya akan disimpan
Tapi itu juga harus bisa dipraktikkan

Guru yang tidak bisa menjadi panutan
Seperti bayangan tidak ada tubuh

Guru yang bisa memimpin memberi contoh
Seperti cahaya dari kegelapan

Belajar harus bertahap
Cara membuat atap

Seorang guru harus belajar bersabar
Bersama dengan siswa dia akan mengajar

Siswa harus selalu baik
Untuk guru yang akan mendidik

Jika anak-anak tidak bisa dididik dengan kasih sayang
Jadi pada saat dia dewasa dia menjadi seorang pembangkang

Contoh Puisi Puisi Lama

Contoh Puisi Puisi Lama

Berpikir sehat
Bicara tentang taubat dengan salawat
Bekerja pada kehidupan serta manfaat
Prasangka baik itu benar

Puji yang rajin
Jangan lupa berdoa
Dan kalikan dengan sepuluh
Bekal nanti di akhirat

Jangan melakukan berbagai maksiat
Anda tidak akan dapat melakukan kejahatan
Segera bertobat
Untuk bertahan hidup di akhirat

Anda tidak akan menyerbu
Perluas pertengkaran Anda
Menjadi enak adalah sesuatu yang harus disyukuri
Untuk bertahan hidup yang berasal dari siksa kubur

Ayat-ayat suci yang akan selalu saya ucapkan
Berdoa lima saat saya melakukannya
Dzikir-dzikir saya lantunkan
Sembahlah tuhanmu

Bertobatlah jika Anda melakukan kesalahan
Karena sebagai makhluk yang lemah
Bantu saya lalu bimbing saya
Untuk dapat mencapai surga yang indah

Dunia ini sebenarnya sudah tua
Lebih baik jika kita tidak memberontak
Ibadah meminta ampunan dari-Nya
Tentu saja hanya kamu yang sempurna

Kita semua akan berteman
Buka hanya membaca sholawat
Semua hubungan yang sangat serius berlalu
Menuju akhirat yang lengkap

Aku sangat jauh
Aku dengan rakus mengejar dunia
Semakin dikejar, semakin jauh
Di jurang siksaan, adalah hati yang berlabuh

Kebosanan diikuti oleh nafsu
Hidup menjadi jauh lebih sulit
Jiwa akan semakin buruk
Bahkan hatiku akan berkarat

Sekarang saya ingin kembali ke jalan yang benar
Untukmu wahai Rabbul Izzati
Sehingga kedamaian itu ada dalam naungan
Untuk sisa hidup saya

Saya atas belas kasihan Anda
Berharap belas kasihan dengan cinta
Meski diselimuti oleh banyak debu dosa
Aku selalu bisa berharap untukmu

Contoh Puisi Seloka Lama

Contoh Puisi Seloka Lama

Langit dihiasi dengan prosesi besar
Angin bertiup dengan alang-alang
Semangat kerja terus membara
Menjadi inspirasi bagi banyak petualang

Tape dari beras ketan yang telah dibungkus dengan daun jambu biji
Oleh-oleh kota kuningan
Bersaing untuk menjadi nomor satu
Jangan sampai siku kiri sama dengan kanan

Oleh-Oleh Dari Kota Kuningan
Kota kuda tempat mereka bertemu untuk pertama kalinya
Jangan hanya angan-angan
Wujudkan impian mereka

Orang kuat karena olahraga
Jiwa badan sehat dan subur
Terima kasih banyak mereka ada di sana
Hindarkan diri dari kekufuran dengan Takabur

Sinar matahari akan menghangatkan bumi
Kicau burung menyambut
Abaikan nasihat hati agar tidak mati
Wajah yang terlihat ceria tidak akan murung

Kicau burung menyambut pagi
Langit dihiasi dengan prosesi besar
Wajah yang mulai terlihat ceria tidak murung
Gairah untuk bekerja

Contoh Puisi Lama Karmina

Contoh Puisi Lama Karmina

Satu dua tiga dan empat
Orang tua menggunakan tongkat

Candi Mendut kini sudah rusak
Orang gemuk banyak makan

Situ bagendit, jangan ditegur
Kekasih genit yang tergoda

Kakap memakan banyak kepompong
Banyak yang bisa berbohong

Di hutan bambu dengan buaya
Jika Anda tidak tahu, tanyakan

Aromanya bisa harum
Membaca Al-Qur’an dalam memahami maknanya

Tidak ada orang pintar seperti Nabi
Belajarlah sebelum kamu mati

Dulu nasi ketan, sekarang ketupat
Dahulu kenakalan kini menjadi uztad

Kelapa parut yang rasanya enak
Biarkan perutnya akan menjadi hatinya

Lele dibeli di pasar
Jangan memberikan berbagai hal sepele

Dulu kita adalah parang, sekarang kita adalah besi
Dulu, sayang, sekarang aku benci

Sekian pembahasan tentang tentang Contoh Puisi Lama. Semoga artikel diatas dapat membantu sobat dalam memahami materi tentang puisi lama.

Baca juga: