Contoh Cerpen Pendek, Menarik Berbagai Tema

Contoh Cerpen Lucu Pendek

Lulur Gula Pasir

Suatu sore, Nike asyik mengobrol dengan Tifa.

“Tif, menurutmu tipe cewek seperti apa yang Rian sukai?”

“Eng, ada apa? Setahuku dia suka cewek yang natural apa adanya.” Jelas Tifa.

“Jadi dia tidak suka gadis dengan bibir seperti itu?” Tanya Nike.

“Ya mungkin.”

“Lalu apa yang membuat bibirmu merah tanpa menggunakan lipstik?”

“Coba pakai scrub gula setiap malam, pasti bibirmu merona alami.”

“Ah masa?”

“Baiklah kalau begitu aku akan mencoba malam ini untuk mendapatkan cinta sang pangeran. Ha ha ha.”

“Sebentar lagi akan ada festival di kampus, coba saja rutin gosok tiap malam.” Hubungkan Tifa.

“Itu benar. Anda harus tampil maksimal di depan sang pangeran.” kata Keke mengiyakan. Beberapa hari telah berlalu. Sehari sebelum acara, Keke tampil seperti yang dikatakan Tifa. Saat melihat Nike, Tifa kaget.

“Ada apa dengan bibirmu? Kenapa merah sekali? Berapa kilo gula yang kamu pakai? Itu sensual atau bonyok?” Tanya Tifa heran.

“Ini akibat digigit semut tiap malam lho, sampai se-sensual dan semerah ini, benar-benar pengorbanan.” Jawab Nike.

“YA AMPUN”.

Contoh Cerpen Pengalaman Pribadi

trauma

Dari dalam kamar terdengar suara ketukan pintu dari luar.

“Silakan masuk.” Hubungkan Pak Gibran dari dalam ruangan.

“Permisi pak, apa pak Gibran ada?” Tanyakan seorang pemuda yang dipanggil untuk wawancara kerja.
“Tidak, tolong keluar!”

“Permisi tuan.”

“Mana Pak Gibran? Mengapa OB di dalam ruangan? Tanya pemuda itu kepada petugas yang ada di luar ruangan.

“Itu Pak Gibran di dalam. Dia memang seperti itu, suka pura-pura jadi OB untuk menguji karyawannya, jelasnya.

“Itu berarti?”

“Ya, berarti hari ini kamu tidak lolos, itu Pak Gibran. Dulu, dia trauma dengan beberapa pegawainya karena masalah materi.”

Contoh Cerita Pendek Pendidikan

Pengusaha

Afif adalah seorang mahasiswa pascasarjana hukum yang memilih berwirausaha daripada pekerjaan kantoran. Uniknya, yang ia jual adalah produk olahannya sendiri yang diracik dari riset yang ia lakukan di kampus. Produk yang dijualnya adalah sambal dengan campuran rumput laut yang ekonomis dan sehat.

Awalnya, ia memasarkan produk tersebut kepada teman-teman kuliah, dosen, dan staf kampusnya. Hasil riset tersebut masuk dalam kategori produk riset terbaik tahun 2017. Selain harganya relatif terjangkau menurut kantong mahasiswa, produknya juga menyehatkan.

“Fif, apa yang membuatmu lebih memilih berwirausaha? Meskipun Anda adalah siswa berprestasi, Anda dapat dengan mudah masuk ke perusahaan mana pun bahkan tanpa mengikuti tes. Apalagi Anda menjual produk cabai Anda dengan harga terjangkau, bagaimana Anda bisa mendapat untung?” Tanya salah satu temannya yang penasaran.

“Ya memang, saya bisa menjual produk saya dengan harga tinggi jika saya mau. Pasti berhasil juga. Terutama bagi orang yang mengerti kesehatan. sebenarnya saya bisa bekerja di perusahaan yang bonafid dengan gaji yang tinggi, saya bisa, tapi maaf teman-teman, saya kuliah bukan karena uang atau pengembalian investasi dari semua biaya yang saya keluarkan. Saya senang jika karya saya bisa bermanfaat bagi orang lain baik dari segi biaya maupun kesehatannya.” Jelas Afif.

Mendengar penjelasan Afif, temannya terdiam.

Contoh cerpen persahabatan

Baik Luar Dalam

“Nia, Dian di depan mencarimu, menunggumu.” Fira berkata pada Shania yang sedang mengerjakan tugas sekolahnya.

“Fir, beritahu aku kalau aku tidak ada, kamu di luar atau di mana lagi?” Shania bertanya pada Fira.

“Lagi pula kenapa kamu seperti itu Dian? Dia datang jauh-jauh, tapi kamu mengusirnya.”

“Hahaha.. tidak semudah itu, ferguso. Dari luar dia baik, manis, ramah. Tapi jangan hanya melihat dari luar. Kamu juga harus melihat ke dalam. Pahit di dalam.”

“Pahit bagaimana?”

“Dia sering berbicara buruk tentang teman-temannya sendiri di belakang punggungnya. Banyak sekali Fir, aku terlalu malas untuk membicarakannya.”

“Coba bandingkan ini denganmu. Meski judes dan terus terang denganku. Tapi setidaknya hatimu tulus Fir, tidak baik di luar tapi busuk di dalam. Aku tidak butuh teman di dalam yang tampak luar.” Jelas Shania.