Dongeng merupakan salah satu jenis fiksi yang sering dibaca oleh banyak orang, terutama anak-anak muda. Biasanya dongeng akan menggunakan garis waktu kuno, sehingga tidak sedikit karya sastra jenis ini yang berkisah tentang tokoh-tokoh lama. Terus fitur dongeng lainnya?
Ada beberapa dongeng yang menceritakan tentang kejadian yang tidak masuk akal, namun cerita ini mengandung pesan moral yang sangat dalam. Oleh karena itu, jenis fiksi ini dapat dibaca oleh segala usia, termasuk anak kecil sekalipun.
Tujuan pembuatan dongeng adalah untuk membawa kebahagiaan bagi banyak orang dengan cara membaca cerita yang menarik dan unik. Dongeng memiliki struktur cerita yang cukup berbeda dengan karya fiksi lainnya, sehingga perlu dipahami lebih dalam.
Pengertian Dongeng
Tak sedikit dari sebagian orang yang penasaran apa saja ciri-ciri dongeng yang wajib diketahui. Hal ini karena dongeng memiliki struktur dan plot yang berbeda dengan karya fiksi lainnya. Untuk pengertiannya dongeng sendiri merupakan sebuah karya fiksi yang memiliki kisah petualangan yang menakjubkan.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) disebutkan bahwa dongeng adalah cerita yang tidak terjadi dalam kehidupan nyata, dan biasanya karya fiksi ini akan bercerita tentang kejadian pada zaman dahulu.
Maka, tidak heran jika beberapa cerita dalam dongeng terdengar cukup aneh dan tidak masuk akal. Meski begitu, dongeng memiliki daya tarik tersendiri yang membuat banyak orang tertarik untuk membacanya, terutama bagi para orang tua yang memiliki balita.
Dongeng mengandung banyak pesan moral yang dapat mendidik anak untuk tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Namun, ada juga beberapa jenis dongeng yang mengandung sindiran untuk menggambarkan suatu kebenaran yang ada di lingkungan saat ini.
Meskipun ada beberapa dongeng yang terinspirasi dari kejadian nyata, ada juga beberapa dongeng lain yang hanya berdasarkan imajinasi pengarangnya. Dalam hal ini dongeng akan dibagi menjadi beberapa jenis yang memiliki perbedaan tema.
Jenis Dongeng
Sebelum membahas tentang fitur dongeng, ada baiknya jika anda memahami terlebih dahulu apa perbedaan jenis dongeng tersebut. Pada dasarnya dongeng dapat dibedakan menjadi 5 jenis dan kelimanya harus dipahami dengan benar, yaitu:
1. Dongeng
Jenis dongeng yang pertama adalah fabel. Ciri-ciri fabel dapat dilihat dari tokoh-tokoh yang berperan dalam cerita tersebut. Biasanya dongeng jenis ini akan menceritakan tentang kehidupan tokoh-tokoh yang berwujud hewan namun memiliki perilaku seperti manusia.
Beberapa tingkah laku manusia yang biasa digunakan dalam dongeng ini adalah berjalan, berbicara, menari, berlari, dan tingkah laku lain yang seperti ini.
Sedangkan contoh fabel yang sering kita baca adalah Gajah yang Baik Hati, Buaya dan Kerbau, dan lain-lain.
2. Legenda
Dongeng berjenis legenda ini juga sering disebut sebagai cerita rakyat. Dongeng jenis ini merupakan salah satu yang paling sering dibaca oleh masyarakat Indonesia. Sebab, konsep ceritanya unik dan mendidik.
Pesan moral dalam dongeng ini dapat diterapkan dalam kehidupan nyata. Misalnya pesan moral dalam Legenda Danau Toba, Legenda Banyuwangi, Legenda Sangkuriang, sudah banyak orang yang memahami pesan moral dalam karya sastra tersebut.
3. Parabel
Dongeng perumpamaan adalah cerita yang tertulis di dalamnya mengandung unsur pendidikan yang dapat mendidik banyak orang. Oleh karena itu, dongeng jenis ini sering dibacakan oleh para orang tua pada saat anaknya akan tidur.
Selain itu, ada juga beberapa jenis cerita perumpamaan yang hanya berisi cerita pendek namun memiliki pedoman hidup yang sangat kuat. Beberapa contoh cerita perumpamaan yang bisa Anda temukan dengan mudah adalah Bawang Merah Bawang Putih, Malin Kundang, dan lain sebagainya.
4. Bijak
Dalam dongeng yang satu ini akan terdapat cerita yang mengandung unsur sejarah dan dikemas dengan tata bahasa yang menarik dan mudah dipahami. Tak hanya itu, biasanya dongeng sage jenis ini juga akan mengusung kisah kepahlawanan yang harus diketahui banyak orang.
Dongeng Sage tidak hanya disukai oleh anak kecil saja, tetapi banyak juga orang dewasa yang sering membaca cerita ini, misalnya Jaka Tingkir, Timun Emas, Kebo Iwa, dan lain sebagainya.
5. Mitos
Untuk jenis dongeng yang terakhir adalah dongeng mitos atau mitos. Sesuai dengan namanya, dongeng jenis ini akan menceritakan tentang suatu peristiwa yang menjadi kepercayaan bagi masyarakat disekitarnya. Umumnya, dongeng-dongeng ini akan menceritakan tentang kehidupan para dewa dan roh.
Walaupun memiliki kesan yang lebih seram dibandingkan jenis dongeng lainnya, dongeng mitos juga sering dibaca oleh banyak orang. Beberapa contoh cerita mitos adalah Wewe Gombel, Nyi Roro Kidul, Dewi Sri, dan sebagainya.
Ciri-Ciri Dongeng benar
Dongeng dan karya fiksi lainnya seperti cerpen memang memiliki cerita yang sangat menarik. Namun, dongeng dan cerita pendek akan sangat berbeda. Untuk itu, berikut ini kami akan membagikan penjelasan lengkap mengenai ciri-ciri dongeng. Berikut adalah ciri-ciri dongeng yang sebenarnya:
1. Dari segi distribusinya
Tidak seperti jenis cerita lainnya, untuk ciri-ciri dongeng adalah lebih sering ditransmisikan secara lisan. Oleh karena itu, pada umumnya cerita dalam dongeng lebih cepat diketahui oleh banyak orang dibandingkan dengan cerita dalam karya fiksi lainnya.
Selain itu, cerita-cerita yang disebarkan melalui dongeng-dongeng ini juga akan bersifat turun-temurun, sehingga anak cucu Anda juga dapat mengetahui isi cerita dari dongeng-dongeng tersebut.
2. Dari segi plot
Selain memiliki ciri dari segi penyebarannya, dongeng juga memiliki ciri dari segi alurnya. Sebagian besar dongeng di Indonesia akan menggunakan alur yang sederhana, sehingga dapat dibaca oleh segala usia dengan bebas.
Dongeng akan memiliki bentuk yang berpola, sehingga urutan kejadian dalam cerita dapat tersampaikan dengan lebih baik.
3. Dari segi cerita dan karakter
Satu dari dongeng adalah Ceritanya pendek dan cepat. Bahkan, tokoh-tokoh dalam cerita tersebut tidak akan dideskripsikan secara detail, sehingga para pembaca cerita ini akan dibebaskan untuk berimajinasi sendiri.
Tidak sedikit dari beberapa pesan moral dalam cerita ini yang ditulis secara implisit. Sehingga, orang tua dapat menjelaskan lebih detail tentang pesan moral kepada anaknya.
4. Dari segi karakteristik
Berbeda dengan karya fiksi lain yang nama pengarangnya akan dikenal oleh masyarakat, untuk pengarang dongeng sendiri tidak akan dikenal banyak orang. Sebab, yang membuat kisah ini terkenal adalah pesan moral dan keunikan kisahnya yang memikat hati banyak orang.
Selain itu, dongeng juga mengandung cerita yang tidak mengutamakan logika di dalamnya. Maka tidak mengherankan jika jenis cerita ini bersifat pralogis dan terdengar tidak masuk akal bagi sebagian orang.
Fungsi dongeng
Setiap karya akan memiliki fungsinya masing-masing, begitu juga dengan dongeng. Pada dasarnya fungsi utama dari cerita ini adalah untuk memberikan pengalaman yang menyenangkan melalui kegiatan membaca. Hal ini dikarenakan karya fiksi ini mengandung cerita yang unik dan menarik.
Tidak hanya itu, dongeng juga memiliki fungsi lain seperti:
- Media untuk menyebarkan nilai-nilai kepercayaan masyarakat dari generasi ke generasi.
- Memberikan ajaran moral kepada banyak orang, terutama anak kecil yang masih harus diajari dengan baik oleh orang-orang di sekitarnya.
- Menghilangkan rasa sedih dan bosan yang dirasakan sebagian orang.
Elemen Intrinsik Dongeng
Dongeng akan dibuat dengan menggunakan struktur pengantar, isi peristiwa, dan diakhiri dengan bagian penutup yang dapat mengandung pesan moral tentang cerita tersebut. Nantinya dongeng juga akan dibuat dengan menggunakan unsur intrinsik khusus, yaitu:
- Tema. Tema merupakan unsur intrinsik pertama dongeng yang harus diperhatikan dengan seksama. Sebab, tema akan menjadi gagasan utama dalam dongeng tersebut. Dalam hal ini ada 2 jenis tema yang dapat digunakan yaitu cerita tersurat dan tersirat.
- Latar belakang. Mulai dari setting tempat, waktu, hingga suasana dongeng harus dibuat sebaik mungkin. Dengan latar tempat, waktu, dan suasana yang digambarkan secara detail dalam dongeng tersebut, pembaca dapat lebih mudah memahami cerita tersebut.
- Saluran. Seperti yang telah kami katakan di paragraf sebelumnya, dongeng akan menggunakan plot yang relatif sederhana. Jadi, urutan kejadian dalam dongeng tersebut akan saling berkaitan.
- Angka. Setiap jenis dongeng akan memiliki karakter berbeda yang dapat memerankan berbagai peristiwa dalam cerita.
- Karakterisasi. Karakter dan penokohan tidak memiliki arti yang sama. Penokohan sendiri merupakan cara pengarang dalam menggambarkan ciri-ciri tokoh dalam cerita.
- Sudut pandang. Sudut pandang juga harus diperhatikan dengan baik oleh setiap pengarang, karena unsur intrinsik ini dapat memudahkan pembaca memahami jalan cerita fabel tersebut.
- Majas. Dongeng akan menggunakan gaya bahasa (figure of speech) yang sederhana, sehingga cerita dapat terlihat lebih hidup.
- Mandat. Setiap dongeng pasti mengandung pesan moral yang dapat membantu manusia untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Pesan moral dalam dongeng dapat ditempatkan di akhir cerita.
Meskipun dongeng biasanya dibuat dari zaman dahulu, bukan berarti di zaman sekarang tidak bisa dibuat. Buat dongeng yang menarik menggunakan metode di bawah ini:
- Tentukan karakter yang akan digunakan dalam cerita. Pastikan karakter tersebut memiliki karakter yang kuat untuk menghidupkan dongeng.
- Ciptakan konflik yang dapat membuat acara menjadi lebih menarik. Namun konflik ini harus sesuai dengan pesan moral yang ingin disampaikan.
- Tentukan plot dan setting cerita dengan baik. Untuk membuat dongeng lebih menyenangkan, Anda harus membuatnya menggunakan plot dan setting yang tepat.
- Tulis cerita dan biarkan kreativitas Anda berjalan dengan sendirinya. Hal ini dikarenakan dongeng merupakan karya fiksi yang dibuat dengan mengandalkan imajinasi pengarangnya.
Setelah tahu apa saja ciri-ciri dongeng Jika Anda benar, akan lebih mudah bagi Anda untuk membedakan cerita ini dengan jenis cerita lainnya. Yang pasti, semua jenis karya sastra akan memiliki pesan moral yang baik bagi perkembangan karakter manusia.
Baca Juga Artikel Lainnya :