Cerita saga adalah kisah yang berlatarkan kisah-kisah kuno. Di Indonesia, ini adalah jenis karya sastra turun-temurun yang bercerita tentang kerajaan dan sejenisnya. Selain itu, karya sastra ini bersifat statis dan tidak dapat berubah.
Alur ceritanya sangat kental dengan unsur tradisional, kebiasaan baik kuno bahkan bisa mengandung unsur magis. Unsur magis ini umumnya menceritakan tentang khayalan indah yang memiliki kekuatan supranatural.
Cerita bertema saga ini sangat dekat dengan kehidupan masyarakat sehari-hari. Namun seiring berjalannya waktu, cerita ini lambat laun punah karena perkembangan dan perubahan pola pikir manusia yang semakin modern. Lebih lanjut tentang cerita tentang saga akan dibahas di bawah ini.
Draf Kisah Saga
Karya sastra yang bercerita tentang hikayat adalah karya sastra klasik yang menceritakan tentang kisah-kisah ajaib, terutama kehidupan pada masa kerja. Sangat banyak teks hikayat yang memuat cerita atau biografi seorang raja dan kerajaannya.
Kisah yang paling terkenal adalah Aladin dan Lampu Ajaib. Kisah ini berasal dari Timur Tengah dan telah menyebar ke seluruh dunia. Kisah ini bahkan telah dijadikan film. Tidak hanya itu, banyak juga cerita bertema saga yang berasal dari daerah melayu seperti dongeng dan legenda.
Menurut para ahli, asal usul hikayat berasal dari kata bahasa Arab “haka” yang berarti menceritakan atau menceritakan. Maka dapat disimpulkan bahwa cerita bertema saga ini merupakan cerita klasik yang menceritakan kehidupan seorang raja atau kerajaan.
Ciri ciri Kisah Saga
Untuk lebih mengenal cerita yang bertemakan saga tersebut, maka perlu diperhatikan beberapa ciri-cirinya sebagai berikut.
1. Bertema kerajaan
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, cerita klasik ini banyak bercerita tentang kerajaan-kerajaan dan raja-rajanya. Plot dan latar cerita menggunakan bahasa klasik dan bernuansa kuno yang sangat menarik dan masih memiliki nilai etnik tertentu.
2. Menggunakan Bahasa Melayu Klasik
Bahasa melayu klasik yang digunakan dalam cerita ini banyak menggunakan prosa dan tulisan kuno yang menggambarkan cerita lama yang menarik. Pemilihan diksi dan gaya bahasa dalam cerita ini juga menggunakan bahasa klasik.
Cerita-cerita bertema saga bisa kita temukan dalam bahasa Melayu, karena sebagian besar cerita-cerita tersebut berasal dari masyarakat Melayu dan diterjemahkan ke dalam bahasa Melayu. Tentunya bahasa melayu yang digunakan adalah bahasa klasik. Inilah yang membuat ceritanya tampak unik dan bernilai seni.
3. Statis
Intinya di sini adalah menulis cerita saga Bentuk cerita klasik tidak banyak mengalami perubahan dari cerita lainnya. Baik itu dari negara yang sama atau negara yang berbeda. Cerita yang disajikan memiliki unsur intrinsik yang mirip satu sama lain.
4. Berikan Pendidikan
Kisah yang diceritakan dalam hikayat merupakan imajinasi seorang penyair dan memiliki pesan yang baik yang dapat diambil oleh pembaca. Amanat ini dapat dijadikan pelajaran dan hikmah yang dapat dijadikan contoh yang baik dalam menjalani kehidupan.
Pendidikan seperti ini dapat mendidik pembaca untuk selalu berbuat baik, toleran terhadap sesama manusia, saling menghargai, menyayangi manusia dan masih banyak nilai pendidikan yang bisa diambil dari cerita tersebut.
5. Tradisional
Cerita yang mengandung hikayat pastilah bersifat tradisional karena bercerita dari zaman dahulu kala. Isi setiap cerita mengandung tradisi dan budaya yang dianut oleh masyarakat pada zaman itu.
Merujuk pada konsepnya, tradisi masyarakat inilah yang diangkat menjadi hikayat legendaris. Kemudian disajikan kepada pembaca agar dapat mengambil makna dan pesan yang dapat dijadikan contoh.
6. Prelogis
Prelogis adalah sesuatu yang sulit diterima akal sehat atau disebut juga fenomena magis. Cerita dalam saga tersebut memiliki unsur pralogis yang menjadi daya tarik tersendiri. Hal-hal yang tidak masuk akal bisa saja terjadi pada zaman dahulu karena terbatasnya akses ilmu pengetahuan dan teknologi.
7. Banyak Nama Pengarang Tidak Diketahui
Keistimewaan lain dari saga ini adalah banyak penulis pertamanya yang tidak diketahui, sehingga banyak dari cerita ini adalah cerita anonim. Oleh karena itu cerita ini menjadi cerita lisan yang terus diwariskan secara turun-temurun tanpa diketahui siapa pengarang aslinya.
Tujuan Dibuat Kisah Saga
Cerita klasik dalam sebuah saga dibuat untuk tujuan sebagai berikut.
1. Media untuk Membangkitkan Semangat Masyarakat
Kisah klasik ini banyak dijumpai dalam bentuk dongeng atau legenda. Selain dapat menghibur pembaca, cerita dapat dijadikan sebagai media bagi masyarakat untuk selalu memiliki semangat yang sama dengan tokoh dalam cerita.
Oleh karena itu, banyak tokoh masyarakat yang menggunakan cerita seperti ini sebagai medianya. Keterbatasan ilmu pengetahuan dan teknologi saat itu menjadikan cerita-cerita yang mengandung hikayat sebagai media efektif yang dapat mencerdaskan masyarakat.
Poin-poin semangat yang bisa diambil mulai dari rasa nasionalisme, cinta tanah air dan berbagai nilai lain yang bisa diterapkan orang tua kepada anaknya. Hal ini juga terkait dengan budaya ketimuran yang sangat erat kaitannya dengan nilai-nilai moral kehidupan yang dianutnya.
2. Meriahkan Pesta atau Perayaan
Karya sastra hikayat ini menyebar dengan sangat cepat di masyarakat pada zaman dahulu. Sulitnya akses ilmu pengetahuan dan teknologi pada masa itu bisa diatasi dengan cerita seperti ini. Jadi, ketika diadakan pesta dan hajatan, cerita saga bisa dijadikan sebagai sumber informasi.
Misalnya, ketika sebuah kerajaan ingin mengadakan hajatan, maka kerajaan akan mengundang para pendongeng hikayat untuk mengarang cerita dan menghadirkannya pada acara tersebut. Tentunya hal ini juga akan memeriahkan suasana pesta dan menarik antusiasme masyarakat yang hadir.
3. Media untuk Menghindari Kesedihan
Banyak cerita yang diangkat dalam sebuah hikayat memiliki cerita yang lucu, menghibur dan sangat baik untuk masyarakat kecil. Orang-orang yang menghadiri pertunjukan rakyat populer sering menantikannya cerita saga menarik layak untuk didengar.
Contoh cerita bertema hikayat yang terkenal humornya hingga saat ini adalah Kisah Abu Nawas. Kisah tentang kehidupan Abu Nawas sangat inspiratif namun mengandung unsur lucu di dalamnya. Tentunya hal ini akan sangat menghibur dan dapat mengatasi rasa sedih bagi para pendengarnya.
4. Media yang Menjelaskan Situasi di Luar Logika
Keadaan atau situasi di luar logika seringkali menimbulkan kebingungan dan ketidakpercayaan. Namun melalui cerita saga, keadaan seperti itu dapat dijelaskan dan menjadi pembahasan yang menarik. Selain itu, ini juga bisa membuat cerita cepat tersebar.
Contoh Kisah Saga Terkenal
Kisah-kisah dalam bentuk saga berikut ini adalah beberapa cerita terkenal yang masih disajikan hingga saat ini. Mari kita lihat lebih banyak!
1. Kisah Aladin dan Putri Jasmine
Kisah pertama ini adalah kisah saga yang paling terkenal. Ceritanya menceritakan tentang seorang pemuda Timur Tengah yang miskin, yatim piatu dan tinggal di kerajaan Agrabah. Dia mengalami kejadian tak terduga ketika dia menemukan lampu ajaib dan karpet terbang di gua keabadian.
Ternyata di dalam lampu tersebut terdapat jin yang mampu mengabulkan tiga permintaan Aladdin. Kebetulan saat itu Aladin sedang jatuh cinta dengan seorang putri bernama Jasmine. Ia kembali ke istana dengan menjadi Pangeran Ali karena bantuan jin di lampu ajaib.
Namun, Aladdin berkelahi dengan perdana menteri jahat kerajaan dan lampu ajaib direnggut oleh perdana menteri. Akhirnya Aladdin dan Putri Jasmine berhasil menemukan cara untuk mendapatkan kembali lampu tersebut. Keduanya menikah dan kerajaan Agrabah mencapai kemakmuran.
2. Kisah Abu Nawas Saga
Cerita saga terkenal Berikutnya adalah kisah Abu Nawas. Kisah ini menceritakan tentang kisah 1001 malam yang sangat populer dari seorang pria bernama Abu Nawas. Setiap cerita mengandung unsur lucu dan konyol yang sangat menghibur.
Karakter Abu Nawas yang cerdik membuat kisah ini semakin menarik dan terkenal hingga sekarang. Kisah yang paling menonjol adalah ketika Abu Nawas selalu lolos dari setiap jebakan yang ditujukan padanya. Hal ini menjadikan Abu Nawas idola bagi masyarakat awam.
3. Kisah Hang Tuah
Hang Tuah merupakan hikayat yang kental dengan nilai dan keistimewaan religi Islam. Hang Tuah adalah seorang wali Allah yang tinggal di pulau Sumatera. Ia berhasil menjadi raja dari segala raja yang berasal dari Batak dan orang-orang yang tinggal di hutan.
4. Kisah Perang Pandawa di Barata Yudha
Perang Barata Yudha atau juga dikenal sebagai perang saudara antara Pandawa dan Korawa adalah kisah pertempuran legendaris yang ditulis dalam bentuk hikayat. Kisah ini sangat dikenal masyarakat India bahkan dunia. Di Indonesia, kisah perang ini dapat ditemukan dalam budaya Jawa.
Orang Jawa menjadikan hikayat ini sebagai bagian dari cerita pewayangan. Nama-nama karakter yang digunakan sering digunakan sebagai nama tempat, nama gunung dan nama lainnya. Misalnya Gunung Arjuna, Candi Arimbi dan masih banyak lagi.
5. Kisah Timun Mas
Kisah Timun Mas merupakan salah satu hikayat berbentuk dongeng yang berkembang pesat di kalangan masyarakat Jawa. Alur cerita ini tentang seorang wanita bernama Mbok Rondho Dadapan yang hidup sebatang kara. Dia mengadakan perjanjian dengan Buto Ijo untuk memiliki anak.
Buto Ijo menerima perjanjian itu dan memberikan Mbok Rondho seorang anak dari dalam timun dan diberi nama Timun Mas. Namun dalam perjanjian, bila anak itu besar nanti, ia akan menjadi santapan Buto Ijo. Mbok Rondho tidak tahan dengan Timun Mas dan akhirnya memberi isyarat kepada Timun Mas untuk lari dan memberinya sebuah benda sakti.
Benda ajaib ini menjadi senjata Timun Mas untuk bertahan hidup dari Buto Uji. Dongeng seperti ini dikenal dengan dongeng dan menjadi populer di kalangan anak-anak yang lahir di tahun 90-an.
6. Hikayat Amir Hamzah atau HAH
Amir Hamzah adalah sosok pejuang yang menyebarkan Islam. Cerita ditulis dalam bentuk hikayat dan bertemakan perjuangan. Bagi orang Melayu sering dilantunkan sebelum perang berlangsung untuk menambah semangat dalam perjuangan.
Setelah mengerti penjelasan cerita di atas, Anda dapat menyimpulkan bahwa cerita seperti ini sangat penting. Terutama bagi para orang tua yang ingin mendidik anaknya melalui cerita legenda atau dongeng.
Baca Juga Artikel Lainnya :