Teori nilai uang
Ada berbagai teori tentang ketenangan uang. Teori nilai uang terdiri dari teori kuantitas, teori pendapatan, teori persediaan uang tunai dan teori transaksi.
-
Kuantitas tero
Teori kuantitas ini menyatakan bahwa perubahan nilai uang disebabkan oleh perubahan jumlah uang yang berbeda. Semakin banyak uang beredar, semakin tinggi harga barang. Dalam teori ini besaran tidak memperhatikan faktor kecepatan peredaran uang. Teori ini dikemukakan oleh seorang pria bernama David Ricardo. Persamaan teori kuantitas ditulis:
-
Teori kuantitatif
Teori ini menyatakan bahwa nilai uang dipengaruhi oleh jumlah uang yang beredar, kecepatan peredaran uang, dan juga jumlah barang dan jasa yang diperdagangkan. Teori ini dikemukakan oleh seorang laki-laki bernama nelayan pengiring. Teori kuantitatif bila ditulis dalam bentuk persamaan adalah sebagai berikut:
-
Teori pendapatan
Teori ini dikemukakan oleh seorang bernama J, M. Keynes. Teori ini merupakan pelengkap dari teori kuantitatif. Teori pendapatan menyatakan bahwa ada tiga motif memegang uang, yaitu motif transaksi, motif berjaga-jaga dan juga motif spekulasi. Persamaan untuk teori pendapatan adalah sebagai berikut:
-
Teori persamaan kas dan saldo
Teori ini dikemukakan oleh seorang bernama DH Robertson. Teori ini pada dasarnya sama dengan teori jumlah ikan teri Irving Fisher, persamaan teori inving fisher diubah sebagai berikut:
-
Teori penawaran tunai
Teori ini lebih memperhatikan hubungan antara jumlah uang dengan pendapatan nasional, sehingga teori ini disebut teori cash supply. Berikut adalah persamaan teoritis dari penawaran uang tunai:
Teori cash supply dikemukakan oleh seorang bernama Alfred Marshall. Tumus marshall ini adalah persamaan yang lebih mendekati kenyataan daripada persamaan Irving Fisher. Peningkatan permintaan uang berdampak pada menurunnya pendapatan dan juga diikuti dengan turunnya harga barang.
Permintaan dan penawaran uang
-
Permintaan uang
Permintaan uang adalah jumlah yang diinginkan setiap orang untuk melakukan transaksi. Permintaan uang dipengaruhi oleh tiga motif seperti yang dilakukan oleh seorang bernama JM Keynes, yaitu motif transaksi, pencegahan dan juga spekulasi.
Alasan seseorang memegang uang adalah karena uang dapat digunakan untuk melakukan segala bentuk transaksi untuk memenuhi kebutuhannya. Sebagai contoh, setiap kali Anda pergi ke sekolah, tentu Anda meminta uang jajan kepada orang tua Anda, uang tersebut Anda gunakan untuk membayar transportasi, jajan dan kebutuhan lainnya.
Selain untuk bertransaksi, alasan lain orang memegang uang adalah untuk menghadapi kesulitan atau masalah penting lainnya di kemudian hari. Masa depan kita tidak bisa diketahui, apakah akan menjadi lebih baik atau lebih buruk.
Perusahaan dan rumah tangga memang menyimpan kekayaannya, sebagian dalam bentuk uang dan sebagian lagi dalam bentuk surat berharga. Surat berharga ini dapat diperdagangkan kapan saja, namun harganya tidak pasti. Dalam penggunaan uang untuk tujuan spekulatif, suku bunga atau deviden yang diperoleh dari kepemilikan sekuritas tersebut sangat penting dalam menentukan jumlah uang yang diminta.
-
Kurva permintaan uang
Permintaan uang adalah jumlah uang yang dipegang oleh masyarakat untuk tujuan transaksional, berjaga-jaga dan spekulatif. Kurva permintaan uang adalah kurva yang menunjukkan jumlah uang yang diminta pada tingkat bunga, permintaan uang berbanding terbalik dengan tingkat bunga yang berlaku. Dengan demikian kurva permintaan uang memiliki kemiringan negatif, lihat gambar di bawah ini:
-
Pergeseran kurva permintaan uang
Kurva permintaan uang dapat bergeser ke kanan atau ke kiri, jika dipengaruhi oleh faktor selain suku bunga. Faktor lainnya adalah pendapatan nasional. Perhatikan gambar di bawah ini, ketika pendapatan nasional meningkat, kurva permintaan uang bergeser ke kanan (MD1 ke MD2). Namun, jika pendapatan nasional turun, kurva permintaan uang akan bergeser ke kiri (MD1 ke MD3).
-
Penawaran uang
Penawaran uang dalam arti sempit adalah uang beredar yang membentuk uang kartal sekaligus uang giral, dan disebut M1. Jumlah uang beredar dalam arti luas disebut juga M2. Yang terdiri dari uang kartu, giro dan uang kuasi. Uang kuasi terdiri dari deposito berjangka, rekening, tabungan dan valuta asing yang dimiliki oleh perusahaan swasta dalam negeri.
-
Kurva penawaran uang
Jumlah uang yang beredar ditentukan oleh pemerintah melalui bank sentral dan jumlahnya tetap dalam jangka pendek, kurva penawaran uang merupakan garis tegak lurus. Dapat kita lihat kurva di bawah ini, berdasarkan kurva tersebut, perubahan suku bunga tidak mempengaruhi jumlah uang yang beredar.
-
Pergeseran kurva penawaran uang
Kurva penawaran uang dapat bergeser ke kanan maupun ke kiri karena dipengaruhi oleh faktor lain seperti suku bunga. Faktor-faktor tersebut meliputi pendapatan masyarakat, pengeluaran pemerintah, tingkat harga dan tingkat kredit. Bentuk pergeseran kurva penawaran dapat ditunjukkan pada kurva di bawah ini, pergeseran kurva MS0 ke MS1 menunjukkan peningkatan jumlah uang beredar, tetapi jika kurva MS0 ke MS2 berarti jumlah uang beredar mengalami penurunan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah uang beredar
-
Suku bunga
Jika tingkat bunga terlalu tinggi, Bank Indonesia akan mengurangi jumlah uang yang beredar sehingga tingkat bunga menjadi lebih rendah. Hal ini akan menarik minat masyarakat untuk menyimpan uangnya di bank.
-
Inflasi
Tingkat inflasi yang tinggi akan mempengaruhi perekonomian masyarakat, karena daya beli masyarakat akan rendah. Rendahnya daya beli, mengakibatkan masyarakat tidak mampu membeli kebutuhan.
-
Penghasilan
Jika pendapatan masyarakat tampak semakin tinggi, maka semakin besar pula jumlah uang yang beredar. Sebaliknya pendapatan masyarakat yang rendah akan mempengaruhi pendapatan nasional yang juga akan rendah, sehingga jumlah uang yang beredar menjadi kecil. Dengan begitu tidak perlu menambah jumlah uang yang beredar menjadi sedikit.
-
Kekayaan masyarakat
Jika variasi kekayaan masyarakat kecil, maka jumlah uang yang beredar dalam masyarakat akan lebih besar. Sebaliknya jika masyarakat memiliki banyak bentuk kekayaan seperti tanah, tabungan dan lain-lain maka jumlah uang yang beredar di masyarakat akan berkurang.
-
Nilai tukar rupiah
Pemerintah akan mengurangi jumlah rupiah yang beredar jika nilai tukar rupiah menurun, sehingga menurut hukum keseimbangan penawaran dan permintaan, tingkat bunga naik sehingga rupiah juga naik.
-
fasilitas kredit
Adanya fasilitas kredit dapat mempengaruhi jumlah uang yang beredar di pasar. Jika masyarakat senang menggunakan pulsa, otomatis penggunaan uang tunai akan berkurang. Sehingga jumlah uang yang beredar di masyarakat akan sedikit.
demikian artikel dari dosenspintar.com tentang √ Teori nilai uang: Permintaan dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi PenawaranSemoga artikel ini bermanfaat bagi anda semua.
Baca juga: