Rukun Iman merupakan prinsip dasar akidah dalam Islam yang menjadi salah satu pedoman dalam memahami Islam. Ada enam Rukun Iman yang harus diyakini dan dipelajari serta dipahami oleh umat Islam.
Padahal rukun iman sering terdengar baik melalui ceramah agama maupun dari berbagai media. Namun, terkadang sulit untuk memahami keenam pilar tersebut satu per satu.
Oleh karena itu, penulis akan merangkum secara gamblang penjelasan mengenai rukun iman yang disampaikan melalui artikel tersebut. Simak penjelasannya di ayovaksindinkeskdi.id.
Rukun Iman Ada 6
Keenam rukun ini harus diyakini oleh setiap muslim, namun cara untuk mengimaninya tidaklah mudah. Ilmu tauhid murni perlu dipelajari jika memang ingin memahami rukun iman.
Sebisa mungkin carilah guru yang mumpuni dalam bidang tauhid murni, jangan belajar hanya dengan membaca buku atau mencari di-google. Bukan berarti tidak bisa, tapi lebih baik belajar langsung dengan guru.
Bahkan sabda Nabi SAW “Barang siapa yang belajar ilmu tanpa guru, maka gurunya adalah setan” Dalam artian bisa hilang pemahaman. Sedangkan yang ahli dalam bidang penipuan adalah setan.
Baiklah, kembali ke Rukun Iman, ada enam yang bisa disimak di bawah ini:
Percayalah kepada Allah
Rukun iman yang pertama adalah iman kepada Tuhan, ini yang paling mendasar dan merupakan pondasi dari semua rukun iman lainnya. Dalam Islam, Allah adalah Tuhan Yang Maha Esa, pencipta alam semesta dan segala isinya, yang mengatur segala urusan dunia dan akhirat.
Keimanan kepada Allah mewajibkan setiap muslim untuk meyakini adanya Allah yang Maha Kuasa dan Maha Mengetahui segala yang ada di dunia ini. Syarat beriman adalah bersaksi dengan segala yang diciptakan oleh Allah SWT, salah satunya adalah diri sendiri.
Sebagai seorang muslim tentunya harus meyakini bahwa Allah memiliki sifat-sifat yang mulia yaitu sifat-sifat 20, misalnya seperti Maha Pengasih, Maha Penyayang, Maha Adil, dan Maha Bijaksana.
Selain itu, sebagai bukti bahwa seseorang beriman kepada Allah adalah dengan beribadah hanya kepada-Nya. Melaksanakan perintah dan menjauhi larangan sekeras dan semampu hamba itu sendiri.
Rukun iman yang pertama ini tertuang dalam Al-Qur’an surat An-Nisa ayat 136 Allah SWT berfirman:
اٰمَنُوۡۤا اٰمِنُوۡا بِاللّٰ 199
Itu berarti :
Hai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya (Muhammad) dan kepada Kitab (Al-Qur’an) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya.
Iman pada Malaikat
Rukun iman yang kedua adalah iman kepada malaikat, malaikat adalah ruh yang diciptakan Tuhan dan mempunyai tugas tertentu dalam mengatur kehidupan manusia.
Sedangkan dalam Islam, malaikat dikenal sebagai hamba Allah yang taat yang tidak memiliki keinginan dan nafsu yang membuat mereka berbuat jahat. Apa yang Allah SWT perintahkan kepada malaikat untuk segera dilakukan tanpa menunggu nanti, tidak akan berhenti sebelum Allah SWT memerintahkan untuk berhenti.
Bagi seorang muslim wajib mengimani keberadaan malaikat dan tugasnya, minimal 10 malaikat yang harus dipercaya. Seperti malaikat Jibril yang bertugas menyampaikan wahyu kepada Nabi Muhammad.
Malaikat Munkar dan Nakir yang bertugas menanyai orang di dalam kubur dan malaikat Raqib dan Atid yang bertugas mencatat semua perbuatan manusia serta malaikat Malik dan Ridwan yang menjaga pintu surga dan neraka.
Allah SWT berfirman dalam surat Al-Baqoroh ayat: 285
كُلٌّ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَمَلٰۤىِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖۗ
Itu berarti :
Semua beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya.
Iman dalam Kitab Suci
Rukun iman yang ketiga adalah iman kepada kitab suci, ada empat kitab suci yang harus diyakini umat Islam. Seperti Zabur, Taurat, Injil dan Al-Qur’an. Namun, sebagai pedoman dalam Islam adalah Alquran.
Karena Al-Qur’an diturunkan kepada Rasulullah SAW melalui malaikat Jibril dengan kesempurnaan yaitu menyempurnakan ketiga kitab sebelumnya. Selain Al-Qur’an, ada juga pedoman yang dianut oleh umat Islam seperti Al-Hadits, Ijma’ dan Qiyas.
Dalam hal ini setiap muslim wajib beriman kepada kitab suci dan mengambil pelajaran dari isinya. Selain itu, setiap muslim juga wajib mempelajari dan mengamalkan ajarannya sesuai dengan kemampuannya.
Perintah iman kepada kitab suci diabadikan dalam surat-surat Al-Qur’an An-nisa ayat 136 yang telah ditulis pada halaman di atas.
Iman kepada Nabi
Rukun iman yang keempat adalah Iman kepada nabi, dalam Islam banyak sekali nabi yang harus diimani, namun jika para nabi menjadi rasul hanya ada 25. Sedangkan nabi Muhammad SAW adalah nabi terakhir yang tidak ada lagi nabi setelahnya. .
Padahal sesungguhnya beliau SAW adalah nabi umat Islam, namun sebenarnya beliau SAW adalah pemimpin seluruh dunia. Padahal, alam semesta ini tidak akan diciptakan oleh Allah SWT jika bukan karena Nabi Muhammad Rosulullahi Rohmatan Lil’alamiin.
Untuk melihat dalil-dalil Al-Qur’an tentang keimanan kepada Nabi dan Rasul, penulis telah menyampaikannya pada halaman paling atas yang terdapat dalam surat Al-Qur’an An-nisa ayat 136.
Iman di Hari Akhir
Rukun iman yang kelima adalah beriman kepada hari akhir, arti hari akhir adalah hari kiamat, baik kiamat besar maupun kecil. Untuk kiamat kecil, itulah musibah yang sering dialami manusia.
Sedangkan kiamat besar adalah ketika semua makhluk hidup di dunia ini akan dimatikan, gunung-gunung akan diterbangkan seperti kapas, tidak akan ada lagi makhluk hidup yang tersisa.
Setelah kiamat besar terjadi, kehidupan baru akan dimulai lagi yaitu di Padang Mahsyar, semua makhluk akan dihidupkan kembali oleh Allah SWT untuk diadili satu per satu.
Umat Islam harus beriman kepada Hari Akhir sehingga bersemangat mempersiapkan bekal untuk Hari Kiamat. Dengan mengabdi kepada Allah SWT.
Tentang hari kiamat Allah SWT menyampaikan dalam Al-Qur’an sebuah surat Al-Qoriah ayat 1-11
Iman pada Qodho dan Qadar
Rukun iman yang terakhir adalah Iman kepada qodho dan qadar Allah SWT, Qodho berarti segala sesuatu yang akan terjadi. Sedangkan Qadar berarti segala sesuatu yang telah ditetapkan oleh Allah terjadi di dunia ini.
Seperti kematian, rejeki dan jodoh, hanya Tuhan yang tahu, ini adalah takdir yang telah Tuhan tetapkan sebelum penciptaan alam semesta ini. Padahal, makhluk yang hidup di dunia ini hanya menjalani takdir Allah SWT yang telah dijadikan.
Umat Islam harus meyakini takdir qodho dan qadar, sehingga bisa menerima dengan lapang dada segala sesuatu yang terjadi baik yang baik maupun yang buruk adalah takdir Allah SWT.
Akan tetapi manusia dikaruniai oleh Allah SWT untuk berpikir tentang memilih takdir, jika yang dipilihnya baik maka ia selamat, tetapi jika tidak baik maka konsekuensinya harus ditanggung sendiri.
Penutupan
Demikian penjelasan singkat mengenai rukun iman yang dituliskan dalam artikel ayovaksindinkeskdi.id, semoga bermanfaat Wallahu A’lam….
Baca juga: