Di dalam tubuh manusia ada sel darah merah atau eritrosit yang memiliki peran sangat penting dalam menjaga fungsi organ. Eritrosit bekerja mengikat oksigen dari paru-paru yang berasal dari pernapasan, untuk kemudian disalurkan ke seluruh jaringan tubuh.
Jika jumlah eritrosit dalam tubuh normal, maka jaringan organ dalam tubuh dapat berfungsi dengan baik sebagaimana mestinya. Di sisi lain, karena kekurangan sel darah merah dapat menyebabkan penurunan fungsi jaringan atau bahkan berhenti sama sekali.
Sel darah merah mengandung hemoglobin (Hb), yang membuat sel darah merah. Dalam kondisi normal atau pada tubuh orang yang sehat, jumlah eritrosit seharusnya paling tinggi dibandingkan dengan yang lain, seperti sel darah putih misalnya.
Apa Itu Sel Darah Merah?
Sel darah yang disebut eritrosit adalah kepingan darah yang berbentuk bulat pipih dengan lekukan kecil di tengahnya. mudah, bentuk eritrosit mirip donat. Sumsum merupakan tempat pembuatan sel darah melalui suatu proses yaitu eritropoiesis.
Bentuk sel darah merah sangat elastis dan dapat berubah bentuk saat mengalir melalui kapiler yang ukurannya sangat kecil. Sifatnya yang elastis memudahkan eritrosit menyebar ke seluruh bagian tubuh kita.
Sel darah ini mengandung Hb yang memberikan warna merah dan berfungsi mengikat oksigen. fungsi Hb yang lainnya adalah membentuk gumpalan darah dan kemudian mengedarkannya ke seluruh tubuh.
Sel darah merah berada di dalam tubuh manusia selama kurang lebih 4 bulan atau 120 hari, setelah itu sel yang sudah tua akan dipecah dan dipecah oleh limpa. Di hati, Hb akan diubah menjadi bilirubin atau zat warna empedu.
Sedangkan zat besi yang dihasilkan dari perombakan di limpa dapat digunakan kembali untuk membentuk sel darah merah yang baru. Untuk memenuhi kebutuhan eritrosit akan dibentuk sel darah baru yang prosesnya terjadi pada tulang pipih dan tulang pendek.
Sel darah yang baru terbentuk dan belum matang disebut retikulosit, yang dapat mencapai 1% sampai 2% dari jumlah total eritrosit. Sel darah merah memiliki fungsi yang sangat penting, yaitu membantu proses pertukaran karbon dioksida di paru-paru dengan oksigen.
Jumlah Eritrosit Normal pada Manusia
Orang yang sehat memiliki jumlah eritrosit yang normal sehingga organ tubuhnya dapat berfungsi dengan baik. Berapa jumlah normal eritrosit pada manusia? Untuk mengetahui berapa jumlah normal eritrosit, harus dilakukan pemeriksaan darah lengkap.
Jumlah normal sel darah pada satu orang dengan orang lain bisa berbeda, karena kondisi tertentu. Oleh karena itu perlu diadakan perhitungan yang dilakukan melalui pemeriksaan darah (hitung darah lengkap).
Jumlah normal eritrosit pada manusia adalah sebagai berikut:
- Pria dewasa: 4,7 – 6,1 juta per mikroliter darah
- Wanita dewasa: 4,2 – 5,4 juta per mikroliter darah
- Anak-anak: 4 – 5,5 juta per mikroliter darah
Setelah melakukan pemeriksaan darah, Anda dapat mengetahui jumlah eritrosit seseorang dan mengetahui apakah normal atau tidak. Namun, terdapat kondisi tertentu yang dapat mempengaruhi jumlah eritrosit pada manusia.
Misalnya, jumlah eritrosit normal pada orang yang tinggal di daerah dataran tinggi dan pegunungan lebih tinggi daripada di daerah dataran rendah. Apa yang menyebabkan hal ini terjadi?
Penyebab perbedaan jumlah eritrosit pada orang di dataran tinggi dan rendah, dijelaskan dalam salah satu jurnal berjudul Perbatasan dalam Psikologi. Dalam jurnal tersebut dikatakan bahwa orang yang berada di dataran tinggi, tubuhnya memproduksi eritrosit secara terus menerus.
Hal ini menyebabkan jumlah oksigen yang dibawa ke sel dan jaringan tubuh meningkat. Jadi, memang jika merujuk jurnal tersebut, kisaran kadar eritrosit normal pada manusia belum bisa menjadi patokan pasti.
Fungsi Sel Darah Merah
Darah merah memiliki fungsi yang sangat penting dalam tubuh, agar organ dapat bekerja sebagaimana mestinya. Fungsi utama sel darah merah adalah mengangkut Hb yang kemudian akan mengikat oksigen dan menyebarkannya ke seluruh tubuh.
Namun, sebenarnya eritrosit juga memiliki fungsi yang jauh lebih luas dari sekedar mengangkut oksigen. Menurut website Perpustakaan Universitas Padjadjaran, Fungsi sel darah merah dalam tubuh adalah sebagai berikut :
- Membentuk oksihemoglobin, yang kemudian akan diedarkan ke seluruh tubuh. Selanjutnya oksigen akan dilepaskan ke sel-sel jaringan tubuh agar dapat digunakan untuk proses oksidasi, sehingga hemoglobin (Hb) kembali bebas.
- Membawa gas karbon dioksida dari jaringan tubuh ke paru-paru.
- Menjaga tingkat keseimbangan kadar asam dan basa dalam tubuh manusia
- Mengandung sejumlah besar karbonat anhidrase. Anhidrase adalah zat yang tugasnya mengkatalisis reaksi yang terjadi antara karbondioksida dan air.
Disebabkan oleh kekurangan sel darah merah
Eritrosit berfungsi membawa oksigen ke seluruh tubuh, termasuk membawa nutrisi yang dihasilkan dari pencernaan. Kondisi darah yang normal akan membuat tubuh sehat dan organ bekerja dengan baik.
Namun, ada kalanya orang mengalami jumlah sel darah yang kurang dari normal, sesuai dengan jenis kelaminnya. kondisi defisiensi sel darah merah ini umumnya dikenal sebagai anemia. Siapapun bisa mengalami anemia dan memicu gangguan kesehatan.
WHO memberikan data bahwa 40% ibu hamil dan 42% anak balita berpotensi mengalami anemia. Apa itu anemia Itu? Anemia adalah suatu kondisi di mana darah memiliki konsentrasi hemoglobin atau Hb yang rendah.
Ada beberapa jenis anemia yang disebabkan oleh kekurangan eritrosit, yaitu:
- Anemia aplastik, yaitu kondisi di mana tubuh tidak dapat memproduksi cukup eritrosit akibat gangguan pada sumsum tulang belakang.
- Anemia Fe atau kekurangan zat besi, yaitu tubuh kekurangan jumlah zat besi yang berguna dalam pembentukan sel darah.
- Anemia bulan sabit (sel sabit), yaitu kelainan bentuk pada sel darah sehingga tidak dapat membawa oksigen ke tubuh.
- Anemia karena kekurangan vitamin
- Thalassemia, kelainan genetik yang mengganggu produksi protein dalam hemoglobin (Hb).
Akibat Kelebihan Sel Darah Merah
Bukan hanya kondisi kekurangan sel darah saja yang bisa menyebabkan gangguan pada tubuh, tapi juga sebaliknya. Orang dengan kadar eritrosit tinggi disebut polithema vera. Jumlah sel darah yang terlalu banyak dan melebihi batas normal dapat memicu pertumbuhan jaringan yang tidak normal.
Terlalu banyak sel darah bisa menjadi jenis kanker yang dimulai di sumsum tulang belakang. Karena eritrosit tinggi dapat menyebabkan darah menggumpal atau terjadi pembekuan darah.
Apa yang terjadi jika darah mengental? Penebalan darah membuat darah lebih lambat mengantarkan oksigen ke seluruh tubuh. Akibatnya, jaringan tubuh tidak mendapatkan jumlah oksigen yang seharusnya.
Contoh penyakit yang disebabkan oleh kelebihan sel darah merah termasuk stroke dan serangan jantung.
Struktur dan Bagian Darah
Sel darah terdiri dari beberapa komponen yang masing-masing memiliki kandungan dan fungsi yang berbeda. Berikut adalah struktur darah pada manusia.
1.Plasma
Plasma adalah komponen darah dalam bentuk cair dan jumlahnya di dalam tubuh mencapai 55% dari total darah. Plasma terbentuk dari air sebanyak 92% dan sisanya terdiri dari glukosa, protein, hormon dan seterusnya hingga 8%.
Sebagian besar air dalam plasma diperoleh dari makanan dan cairan yang dicerna di dalam usus. Sedangkan 45% lainnya terdiri dari eritrosit, sel darah putih dan trombosit. Masing-masing komponen tersebut memiliki peran dalam menjaga fungsi darah.
2. Darah Merah atau Eritrosit
Darah merah memiliki tugas mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Bentuknya seperti cakram atau donat yang mengandung hemoglobin atau sering disebut Hb. Hemoglobin adalah jenis protein protein yang mengandung zat besi (Fe).
Hemoglobin juga yang membawa oksigen ke seluruh tubuh. Darah merah memiliki masa hidup, yaitu sekitar 4 bulan atau 120 hari. Sel darah ini diproduksi secara rutin di sumsum tulang belakang, yaitu di tulang pipih dan tulang pendek.
Jika melebihi 4 bulan, sel darah yang lama akan mati dan kemudian digantikan dengan sel yang baru. Tubuh manusia biasanya menghasilkan sekitar 2 juta sel darah dalam satu detik.
3. Sel Darah Putih atau Leukosit
Jumlah sel darah putih dalam darah tidak lebih dari 1%, namun ada kalanya jumlahnya berlebihan dan dapat memakan eritrosit. Akibatnya, kanker darah atau leukemia muncul. Fungsi sel darah putih sendiri adalah untuk melawan infeksi dan penyakit yang masuk ke dalam tubuh.
Jumlah normal leukosit dalam tubuh adalah 3.700 hingga 10.500 mikroliter. Jika jumlah sel darah putih berlebih atau kurang, bisa menandakan suatu penyakit. Kanker darah adalah penyakit serius karena kekurangan sel darah merah akibat “dimakan” oleh sel darah putih.
4. Trombosit
Trombosit memiliki fungsi khusus di dalam darah, yaitu mencegah dan menghentikan pendarahan. Trombosit akan berinteraksi dengan protein dalam proses pembekuan darah. Normalnya, dalam setiap mikroliter darah mengandung 150 ribu hingga 400 ribu trombosit.
Fungsi Darah Umum
Darah, termasuk eritrosit memiliki fungsi yang sangat penting dalam menjaga kelangsungan hidup manusia. Apa pun fungsi darah secara umum? Inilah beberapa di antaranya.
- Mensuplai oksigen ke seluruh jaringan tubuh
- Memberikan nutrisi yang penting untuk pertumbuhan sel, misalnya asam amino, asam lemak dan juga glukosa.
- Menghilangkan kotoran dan limbah dari tubuh, seperti urea, karbon dioksida dan asam laktat.
- Memberikan perlindungan pada tubuh dari infeksi, penyakit dan benda asing.
- Mengatur suhu tubuh.
- Hentikan pendarahan dengan membentuk keropeng untuk mencegah infeksi pada luka.
Darah merupakan komponen penting dalam tubuh manusia dan memiliki fungsi untuk menjaga kelangsungan hidup. Oleh karena itu, orang yang sehat harus memiliki kadar darah yang normal agar organ dapat berfungsi dengan baik.
sel darah merah atau eritrosit, berfungsi untuk mengikat oksigen dari paru-paru dan dibawa ke jaringan seluruh tubuh. Jumlah eritrosit harus tetap dalam batas normal, tidak kurang maupun berlebih agar tubuh tidak mengalami gangguan kesehatan.
Baca Juga Artikel Lainnya :