Ayovacsindinkeskdi.id – Simak daftar situsnya warisan dunia UNESCO di Indonesia. Indonesia memiliki berbagai situs warisan dunia UNESCO. Tidak hanya satu, Indonesia memiliki lebih dari lima situs warisan budaya UNESCO. Apa pun? Simak ulasannya di Ayovacsindinkeskdi.
Situs warisan dunia UNESCO ini juga dikenal sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO. Situs warisan dunia adalah landmark atau tempat khusus yang telah ditetapkan sebagai program warisan dunia secara internasional.
Destinasi wisata di Tanah Air banyak yang menyertakan wisata alam, beberapa di antaranya telah diakui oleh UNESCO atau United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization. Beberapa wisata yang masuk dalam situs warisan budaya dunia UNESCO ini dianggap menyimpan warisan dari masa lalu dan masa kini, hingga sesuatu yang diwariskan kepada generasi mendatang.
Tempat-tempat yang masuk dalam kategori tersebut juga dikelola langsung oleh UNESCO World. Indonesia memang memiliki keindahan dan kekayaan alam yang melimpah. Belum lama ini Indonesia dinobatkan sebagai negara terindah di dunia oleh Money.co.uk yaitu media Inggris karena keindahan alamnya.
Tempat wisata yang masuk dalam situs warisan dunia UNESCO ini tersebar di seluruh wilayah di Indonesia. Jika terlalu jauh untuk sampai ke Candi Borobudur, orang bisa mengunjungi beberapa tempat lain di Indonesia.
Simak penjelasan mengenai daftar situs warisan dunia UNESCO di Indonesia hanya di Ayovacsindinkeskdi.
Situs Warisan Budaya Dunia UNESCO di Indonesia
1. Kawasan Candi Borobudur
Kawasan Candi Borobudur menjadi salah satu wisata yang ditetapkan sebagai situs warisan budaya dunia UNESCO sejak 13 Desember 1991. Dilansir dari laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, bangunan Candi Borobudur terletak di Desa Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. , mulai dibangun dari tahun 775 M sampai tahun 832 pada masa dinasti Syailendra oleh Raja Samaratungga.
Bangunan ini dibangun dengan tujuan memuliakan agama Buddha Mahayana. Candi ini memiliki panjang 1.121,66 meter, lebar 121,38 meter, dan tinggi 35,40 meter.
2. Hutan Hujan Tropis Sumatera
Sejak 2011, Hutan Hujan Tropis Sumatera telah ditetapkan sebagai warisan dunia UNESCO. Tempat ini memiliki fungsi untuk menyerap dan menyimpan karbondioksida di udara, serta menghasilkan oksigen. Ciri umum hutan hujan tropis adalah pohon yang memiliki batang yang tinggi.
Selain itu, hutan dan kawasan di sekitar hutan hujan tropis ini memiliki curah hujan yang tinggi, daun pepohonan yang lebar dan hijau, serta suhu yang stabil.
3. Kawasan Candi Prambanan
Tak jauh berbeda dengan Candi Borobudur, kawasan Candi Prambanan juga resmi menjadi situs warisan budaya dunia UNESCO sejak 13 Desember 1991. Candi Prambanan memiliki legenda yang sangat menarik untuk diketahui.
Diketahui, pembangunan Candi Prambanan atas permintaan Roro Jonggrang kepada Bandung Bandawasa. Saat itu, Bandung Bondowoso hanya diberi waktu satu hari satu malam untuk menyelesaikan pembangunan candi.
4. Sistem Subak Bali
Sistem Subak Bali merupakan salah satu tempat yang telah menjadi warisan dunia UNESCO. Tempat ini merupakan sistem irigasi yang memiliki ikatan dengan hukum adat. Sistem tersebut diyakini sebagai konsep religi, kehidupan sosial, dan pertanian masyarakat Bali.
Sistem Subak Bali memiliki luas irigasi sekitar 20 ribu hektar. Sistem itu ada di lima kabupaten, yakni Badung, Buleleng, Bangli, Tabanan, dan Gianyar.
5. Museum Manusia Purba Sangiran
Museum ini menyajikan puluhan ribu fosil yang berumur 2 juta tahun. Meski sudah lama, beberapa fosil di museum ini relatif masih utuh. Museum Manusia Purba Sangiran memiliki luas 56 kilometer persegi menyimpan berbagai macam fosil. Wilayahnya meliputi tiga kabupaten di Sragen. Mulai dari Kalijambe, Gemolong, dan Plupuh. Dan ada juga Kecamatan Gondangrejo yang masuk dalam wilayah Kabupaten Karanganyar.
6. Tambang Batu Bara Ombilin Sawahlunto
Tambang batu bara ini terletak di sepanjang Pegunungan Bukit Barisan, Sumatera Barat. Tambang Batu Bara Ombilin Sawahlunto telah dinyatakan sebagai warisan budaya UNESCO sejak 10 Juli 2019.
UNESCO memiliki alasan untuk menetapkan tambang batubara ini sebagai warisan budaya. Ada tiga hal yang menutupinya, yaitu praktik tradisional, di mana menunjukkan perkembangan teknologi perintis pada abad ke-19, yang menggabungkan kearifan lingkungan lokal dan pengetahuan teknik pertambangan dari Eropa.
Selain itu, terdapat nilai-nilai budaya dalam kegiatan penambangan batubara. Dan terdapat keterkaitan antara sistem perkeretaapian, industri pertambangan batu bara yang sistemik, dan pelabuhan yang memiliki peran penting bagi pembangunan sosial ekonomi di Sumatera dan dunia.
Alasan terakhir, Add Coal Ombilin Sawahlunto menggambarkan perubahan budaya dan interaksi sosial antara dunia barat dan dunia timur. Dimana berhasil mengubah daerah pertambangan yang terpencil menjadi daerah perkotaan yang dinamis dan terintegrasi. Ini terdiri dari komunitas multi-agama dan multi-etnis.
7. Taman Nasional Ujung Kulon
Taman ini menjadi lokasi perlindungan satwa, seperti owa jawa, badak jawa, maleo, surili, anoa, tarsius, macan tutul, dan masih banyak lagi lainnya. Taman Nasional Ujung Kulon terletak di Kecamatan Sumur dan Cimanggu, Pandeglang, Banten. Taman margasatwa ini menyediakan berbagai wahana rekreasi, mulai dari pemandian air panas hingga air terjun.
8. Taman Nasional Komodo
Taman ini merupakan taman nasional yang bertujuan untuk melestarikan kehidupan komodo dan alam sekitarnya. Taman Nasional Komodo juga memiliki rusa, kuda, ular, babi hutan jantan, banteng liar, berbagai jenis burung, monyet, dan biota laut.
Taman Nasional Komodo memiliki luas total 1.733 kilometer persegi. Kawasan ini meliputi tiga pulau besar, yaitu Padar dan Rinca, Komodo, serta 26 pulau kecil.
9. Taman Nasional Lorentz
Taman ini terletak di Papua, dan memiliki fungsi untuk melindungi buaya air tawar Irian dan buaya muara. Selain itu, Taman Nasional Lorentz diduga menjadi tempat tinggal suku Dani Barat, Nduga, Amungme, Asmat, dan Sempan.
Demikian penjelasan daftar situs warisan dunia UNESCO di Indonesia. Semoga membantu.
Baca juga: